Iran Izinkan Kanada Investigasi Jatuhnya Pesawat Sipil Ukraina

14 Januari 2020 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memeriksa barang-barang korban jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines di Iran.
 Foto: Nazanin Tabatabaee / WANA / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memeriksa barang-barang korban jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines di Iran. Foto: Nazanin Tabatabaee / WANA / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Penyelidik Kanada akan terbang ke Teheran, Iran, untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan awal menyebut pesawat Ukraine International Airlines jatuh pada pekan lalu akibat terkena rudal Iran. Sebanyak 63 warga Kanada jadi penumpang pesawat tersebut.
Petugas memeriksa barang-barang korban jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines di Iran. Foto: Nazanin Tabatabaee / WANA / via REUTERS
Keterangan Kepala Badan Keamanan Transportasi Kanada (TSB) Kathy Fox, pihaknya sudah diberi izin oleh Iran untuk memeriksa puing dan kotak hitam pesawat tersebut.
"Kami belum tahu seberapa besar cakupan pemeriksaan kami," ucap Fox, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/1).
"Namun, sudah ada petunjuk awal bahwa Iran mengizinkan TSB untuk memainkan peran lebih aktif dari yang biasa diizinkan," sambung dia.
Sejumlah petugas menyisir lokasi jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines di Iran. Foto: Nazanin Tabatabaee / WANA / via REUTERS
Nantinya akan ada empat penyelidik Kanada yang diterbangkan ke Iran. Dua orang akan datang terlebih dulu, sedangkan sisanya menyusul pada beberapa hari mendatang atau pekan depan.
Seluruh penyelidik datang atas undangan langsung Iran. Mereka juga diizinkan mendownload dan menganalisis data suara di cockpit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyelidik Kanada diperbolehkan ke lokasi tempat jatuhnya pesawat tersebut.
Puing-puing pesawat Ukraina International Airlines yang jatuh di Iran. Foto: Iran Press / via REUTERS
Pesawat Ukraine International Airlines bertolak dari Teheran ke Kiev pada 8 Januari 2020 lalu, atau tepat di hari saat Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak.
Pemeritah Iran awalnya menyebut bahwa pesawat jatuh karena masalah mesin. Setelah sempat membantah Iran akhirnya mengakui pesawat tersebut jatuh lantaran terkena rudal salah sasaran yang mereka lepaskan.