Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Istana soal Evakuasi WNI: Kami Tak Mau Tinggalkan Seorang Pun di Wuhan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di Wuhan, China. Penyebaran virus corona yang cepat membuat pemerintah China memutuskan untuk memutus akses keluar dan masuk ke Wuhan.
ADVERTISEMENT
Jubir Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, mengatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan KBRI Beijing terkait situasi WNI di sana. Namun hingga saat ini, evakuasi belum bisa dilakukan karena pemerintah China masih menutup akses ke Wuhan.
"Berdasarkan surat yang kami terima, di sana tertulis bahwa mereka tidak boleh keluar dan orang lain tidak boleh masuk ke sana. Dan itu yang dikerjakan dari KBRI Beijing untuk melakukan hubungan dengan mereka," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/1).
Fadjroel menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo berkomitmen agar tidak ada WNI yang tertinggal di sana.
ADVERTISEMENT
"Menkes sudah buat pernyataan, Menhub juga sudah buatkan sebuah pencegahan, pariwisata juga. Mudah-mudahan dalam segera seperti dinyatakan presiden bahwa pemerintah sangat memberi perhatian kepada WNI di mana pun tidak terkecuali," tuturnya.
"Ini jadi perhatian yang sangat serius dari presiden karena kita tidak ingin meninggalkan seorang pun WNI di mana pun," tegasnya.
Fadjroel mengatakan akan segera berkomunikasi dengan Menlu Retno Marsudi apakah Indonesia dapat segera mengevakuasi warganya di Wuhan.
"Menlu yang melakukan hubungan secara langsung. Jadi nanti saya akan coba re-check kepada Menlu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada 243 WNI yang tersebar di provinsi Hubei, termasuk 100 di antaranya di Kota Wuhan. TNI AU juga telah menyatakan kesiapannya mengirim 3 pesawat ke Wuhan untuk evakuasi.