Jakarta Genjot Pembangunan 3.876 Sumur Resapan Selama 2021 untuk Atasi Banjir

2 Maret 2021 13:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Dinas Bina Marga menyelesaikan pembuatan sumur resapan air hujan di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Dinas Bina Marga menyelesaikan pembuatan sumur resapan air hujan di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/4/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI terus berupaya memperbaiki sistem penanganan banjir hingga dampaknya bisa terus ditekan setiap tahunnya. Salah satunya dengan mengejar pembangunan sumur resapan di berbagai titik di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan membangun sekitar 3.876 sumur resapan. Agar pengerjaan lebih cepat, semua perusahaan yang merasa mampu dan punya kompetensi dalam membangun sumur resapan untuk bisa bergabung dan memasukkan ke e-katalog LKPP.
"Ada 3.876. Nanti kan ini harus pake e-katalog. Kami akan usahakan mendorong semua pengusaha yang memiliki produk masukkan ke e-katalog. Supaya banyak pilihan supaya lebih merata tidak dimonopoli oleh 1-2 perusahaan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (2/3).
Petugas Dinas Sumber Daya Air menyelesaikan pembangunan sumur resapan di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (28/2). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta memang menargetkan pembangunan 1 juta sumur resapan hingga 2022. Sayangnya, realisasi tak semudah itu. Sampai Februari 2021, baru 2.974 titik sumur resapan yang berhasil dibangun Dinas SDA DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Riza mempersilakan para pengusaha yang mampu menginput sumur resapan yang ditawarkan. Nantinya, pemprov akan memproses dari tawaran tersebut.
Selain sumur resapan, Pemprov terus melakukan perbaikan di beberapa sektor. Mulai dari naturalisasi, pengerukan sungai, hingga membuat waduk dan embung.
Riza juga mengatakan, setiap tahun Pemprov menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk menghadapi banjir ini. Sebagian besar digunakan untuk pembebasan lahan yang sangat rawan banjir.
"Prinsipnya dalam 5 tahun ke depan, sejak tahun 2019, anggaran untuk pembebasan lahan saja tidak kurang dari Rp 5 triliun dan setiap tahun anggaran kami terkait banjir itu tidak kurang dari Rp 2,5 triliun, bisa lebih, setiap tahunnya," tutup Riza.