Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jamiah Sekolahkan Anak hingga Sarjana Berkat Warteg Drive Thru di SCBD
4 Februari 2019 15:09 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah warteg kecil terselip di kawasan perkantoran Sudirman Central Business District (SCBD), Sudirman, Jakarta Selatan. Warung makan sederhana itu merupakan milik Jamiah.
ADVERTISEMENT
Meski sederhana, dari warteg itu Jamiah mewujudkan cita-cita mulianya. Yakni menyekolahkan anaknya hingga menjadi seorang sarjana.
Perempuan 56 tahun itu bercerita memiliki tiga orang anak, dua laki-laki dan seorang perempuan. Dua di antaranya kini sudah menjadi sarjana dan sudah bekerja.
“Kuliahnya ada yang di (Universitas) Mustopo, sama ini yang belum lulus kuliah di (Universitas) Budi Luhur,” ucap Jamiah saat ditemui kumparan di warungnya yang terletak di balik tembok dekat Grand Lucky Superstore, Senin (4/2).
Ia bersukur usaha warung makannya bisa membuat anaknya mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Jamiah megaku ada suatu kebanggan melihat anaknya menjadi seorang sarjana.
“Iya alhamdulillah, bisa sekolahin anak-anak. Dua sudah pada kerja, tinggal yang kecil belum selesai,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Mungkin, tak banyak orang yang mengenal warteg itu selain sejumlah orang yang biasa bekerja di kawasan SCBD. Namun, warteg Jamiah mendadak viral diperbincangkan lantaran disebut sebagai warteg ala drive thru restoran cepat saji.
Sebab pelanggan tak perlu repot, cukup memesan makanan dari sebuah bolongan yang cukup besar bebentuk kotak. Berbagai menu dapat dipesan di warteg milik Jamiah, mulai dari sayur, ayam goreng, hingga aneka jenis ikan.
Akan tetapi, Jamiah mengatakan warungnya memiliki menu spesial yakni gulai kambing dan soto ayam. Ia mengatakan makanan yang dijajakannya sering kali habis sebelum pukul 21.00 WIB.
“Kalau sudah habis sebelum pukul 21.00 WIB, ya kita masak lagi. Pokoknya tutup pukul segitu. Kadang malam-malam juga masih ada yang minta dibikinin nasi goreng,” ujarnya.
ADVERTISEMENT