Jangan Percaya Berita Hoax: dari Bihun hingga Beras Plastik

28 Agustus 2017 10:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eksperimen nasi. (Foto: Joseph Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Eksperimen nasi. (Foto: Joseph Pradipta)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini banyak sekali berita hoax tersebar, baik berbentuk pesan berantai atau video yang tak jarang merugikan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) merangkum beberapa berita yang dapat digolongkan sebagai berita hoax berikut dengan video percobaannnya untuk memperoleh fakta sebenarnya.
Bihun yang menimbulkan nyala api ketika dibakar
Tersebar video yang memperlihatkan seseorang sedang melakukan percobaan membakar bihun mentah merek Superior Putri Jagung. Dalam video itu disebutkan ada kandungan plastik di dalam bihun yang menyebabkan api mudah merembat dan membakar habis bihun.
Untuk memastikan kebenaran ini, kumparan melakukan eksperimen. Namun bihun Superior seperti yang ada di dalam video percobaan yang viral sebelumnya tidak berhasil kami temukan lagi di pasaran. Akhirnya kami menggunakan bihun dengan 4 merek yang berbeda. Setiap bihun memiliki komposisi yang berbeda.
Hasil eksperimen memperlihatkan semua bihun memang mudah terbakar dengan nyala api yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan penjelasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) dalam website resminya. Disebutukan produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak atau minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar atau menyala jika disulut dengan api.
Namun, produk pangan yang terbakar atau menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik atau lilin di dalam produk pangan. Untuk artikel lengkapnya bisa dilihat di sini Video Eksperimen: Benarkah Bihun Terbakar Berbahaya?
Mi Instan yang dicampur betadine dan berubah warna itu berbahaya
Beredar video mi instan yang dicelupkan ke air betadine berubah warna menjadi biru dan ungu pekat yang kabarnya menandakan mi tersebut mengandung racun.
ADVERTISEMENT
kumparan melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenarannya. Hasil eksperimen memperlihatkan ketika sumber karbohidrat dicelupkan ke dalam larutan betadine warnanya berubah menjadi biru keunguan.
Namun pernyataan soal berubahnya warna pada makanan ini menandakan terdapat racun atau bahan campuran berbahaya lain tidaklah benar.
Hal ini djelaskan oleh Jansen Ongko, MSc, RD seorang ahli gizi yang mengatakan bahwa semua bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan pati apabila ditetesi dengan menggunakan larutan iodine seperti betadine warnanya akan berubah menjadi ungu, biru, merah keunguan atau cokelat.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini Video Eksperimen: Mi Instan Dicampur dengan Betadine
Rumor nasi plastik di RM Mini Jaya
Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan tengah memantulkan nasi berbentuk bola dan mengklaim bahwa nasi yang dimasak oleh rumah makan Padang bernama Mini Jaya yang terletak di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, adalah nasi plastik atau karet.
ADVERTISEMENT
Dugaan penggunaan beras plastik ini menurut ahli pangan IPB, Hardiansyah, tidak masuk akal, mengingat biaya biji plastik yang justru mahal.
Hal ini kami buktikan dengan video eksperimen yang menunjukkan beras Setra Ramos atau IR64 yang digunakan oleh RM Mini Jaya ini seperti dikutip dari situs resmi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Kementerian Pertanian, memiliki kadar amilosa rendah sehingga lebih pulen dan mudah dibentuk.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini Video Eksperimen: Benarkah Nasi Kepal Memantul Bila Dilempar?
BPOM juga telah memastikan bahwa beras plastik itu hanyalah hoax. Berikut ini pengumuman di Twitter BPOM pda 25 Agustus 2017:
Jadi, jangan cepat percaya informasi di media sosial sebelum ada temuan hasil laboratorium yang lebih komprehensif. Waspada boleh saja, tapi tidak berlebihan.
ADVERTISEMENT