Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tangis Suparjo pecah saat melihat tubuh NH Dini terbujur kaku dalam peti jenazah. Sesekali, sopir yang membawa NH Dini saat insiden kecelakaan itu memegangi dada dan mengusap air matanya.
ADVERTISEMENT
Suparjo adalah sopir taksi langganan yang biasa membawa NH Dini bepergian menuju lokasi yang ingin dituju. Dia juga yang membawa novelis itu saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Semarang pada Selasa (4/12) kemarin.
Saat datang ke tempat jenazah NH Dini disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik, Semarang, Suparjo tak datang sendirian. Ia nampak didampingi oleh keluarganya lalu berdoa dengan khusyuk. Nampak raut kesedihan mendalam dari wajah Suparjo melihat penumpang langganannya pergi untuk selama-lamanya.
Sekitar pukul 10.32 WIB, putri NH Dini yakni Marie-Claire Lintang Coffin tiba di tempat persemayaman ibunya. Ia tak banyak bicara dan langsung menuju samping peti jenazah. Tangisan Lintang pecah saat melihat jenazah ibunya, lalu ia memanjatkan doa dan memberikan penghormatan terakhir.
ADVERTISEMENT
Di lokasi juga terlihat sejumlah budayawan asal Semarang yang turut hadir dan memanjatkan doa bagi penulis novel 'Pada Sebuah Kapal' itu.
Selang beberapa menit setelah kedatangan Lintang, jenazah NH Dini langsung dipersiapkan untuk diberangkatkan menuju lokasi krematorium di daerah Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
"Ini langsung kita bawa ke Ambarawa untuk segera dikremasi, untuk prosesi selanjutnya akan dilangsungkan di sana," ungkap pimpinan Wisma Lansia Bruder Heribertus Suparno.
NH Dini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Elisabeth, Semarang, Selasa (4/12) sekitar pukul 16.00 WIB. Ia diduga mengalami gegar otak setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di ruas Tol Semarang KM 10 ke arah Tembalang di hari yang sama.
Reporter: Afiati Tsalitsati