Jenderal Dudung: Kalau Effendi Simbolon Mau Datang Saya Terima

15 September 2022 13:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal Dudung beri pengarahan di ITB Foto: TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal Dudung beri pengarahan di ITB Foto: TNI AD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polemik antara Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman terkait ucapan prajurit seperti gerombolan dan ormas, telah berakhir. Effendi telah menyampaikan permintaan maafnya, dan Dudung menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada.
ADVERTISEMENT
Pihak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan Effendi Simbolon, sempat berniat untuk bertemu langsung dengan Dudung membicarakan masalah tersebut. Dudung mengatakan, ia terbuka dengan keinginan itu.
"Wah, saya mau ketemu boleh kapan saja. Pak Effendi mau datang silakan, kita enggak ada masalah, dipanggil MKD juga enggak ada masalah," ujar Jenderal Dudung dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Kamis (15/9).
Anggota komisi I Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta maaf soal polemik sebut TNI gerombolan. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Meski begitu, Dudung mengaku belum menerima undangan pertemuan. Namun bila Effendi Simbolon ingin bertemu langsung, ia akan menerimanya dengan senang hati.
"Cuma belum ada panggilannya tuh, belum ada (undangan pertemuan dengan MKD). Kalau Pak Effendi ke sini silakan. Saya kenal baik sama Pak Effendi itu, kan kawan baik mertua saya itu. Teman dekat banget sama saya," jelas Dudung.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat berbagai kecaman dan tekanan, Effendi Simbolon angkat bicara soal dirinya menyebut TNI sebagai gerombolan atau ormas.
Effendi mengatakan, dalam rapat pada 5 September, dirinya sedang menyinggung hubungan Andika Perkasa dengan Dudung yang tak harmonis. Kini Effendi menyampaikan permohonan maaf.
"Dari lubuk hati terdalam saya mohon maaf atas perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti prajurit, siapa pun dia perwira, tamtama, dan para pihak yang tidak nyaman atas perkataan yang dinilai lain. Saya mohon maaf," ucap Effendi.
"Saya rujukan pada seluruh prajurit bertugas atau purna dan para pihak yang tidak nyaman dan kepada Panglima saya mohon maaf, KSAD, KSAL, KSAU yang mungkin merasa kurang nyaman, saya mohon maaf," imbuhnya.