KSAD soal TNI Disebut Effendi Gerombolan: Wajar Prajurit Sampaikan Ungkapan

15 September 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal Dudung di Sesko TNI, Bandung Foto: TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal Dudung di Sesko TNI, Bandung Foto: TNI AD
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman, menanggapi permintaan maaf Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, usai menyebut prajurit TNI seperti gerombolan dan ormas.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, wajar prajurit mengekspresikan rasa keprihatinan dan penyesalan terhadap ucapan tersebut karena mereka telah berjuang dan mengabdikan diri untuk negara.
"Saya cek dan saya tahu persis bagaimana kondisi mereka. Saya lama di Timor Timur, berpengalaman masalah operasi sehingga saya tahu persis. Nah, hal ini yang kemudian mengakibatkan mereka mendengar berita seperti kemarin wajar-wajar saya seorang prajurit menyampaikan ungkapan, penyesalan, keprihatinan," ujar Dudung dalam jumpa pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Dudung mengetahui pasti kesulitan yang dialami prajurit TNI selama bertugas di lapangan. Kekurangan logistik dan hal-hal lain yang dirasakan di daerah operasi, membuat Dudung paham alasan prajurit tersebut emosi saat disebut sebagai gerombolan.
KSAD pimpin upacara kenaikan pangkat Pati TNI AD. Foto: TNI AD
"Saya tahu persis kondisi saat ini dengan segala keterbatasan yang ada di prajurit. Saya cek di beberapa satuan, yang mau berangkat operasi, termasuk di daerah operasi, yang kekurangan masalah korlap, masalah materiil, termasuk kesulitan-kesulitan di daerah operasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Dudung tak mau membawa masalah ini lebih jauh. Permintaan maaf dari Effendi pun telah diterima dengan lapang dada.
"Saya sampaikan bahwa permintaan maaf Pak Effendi tadi, dengan lapang dada TNI AD menerimanya. Dan saya sampaikan kepada seluruh jajaran agar menghentikan untuk kegiatan-kegiatan menyampaikan secara perorangan dan sebagainya, sudah cukup. Beliau sudah minta maaf. Kita harus lebih dewasa, kita harus lebih legowo. Kita sudah terbiasa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit, sekalipun nyawa. Kalau hanya berita-berita seperti itu kecil bagi kami untuk menghadapinya," kata Dudung.