JK soal Pejabat Flexing: Langsung Jadi Musuh Masyarakat

1 April 2023 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DMI Jusuf Kalla saat di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DMI Jusuf Kalla saat di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyorot fenomena pamer harta atau flexing di kalangan pejabat dan keluarganya. Ia mengatakan, pelaku flexing otomatis menjadi musuh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh JK ketika mengisi ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM, Jumat (31/3).
"Kalau anda punya istri pejabat pakai tas bagus langsung jadi musuh masyarakat. Anda punya anak punya mobil atau motor bagus langsung jadi musuh masyarakat perubahan yang besar," kata JK.
Dalam ceramah bertema Islam dan Harmonisasi Dunia tersebut, JK mengatakan persoalan ini terjadi karena ada kepincangan sosial.
Ketua DMI Jusuf Kalla saat di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Sekarang saja sudah timbul kepincangan-kepincangan sosial yang harus diperbaiki oleh kita semua," katanya.
"Keluar negeri foto-foto di Eropa walaupun dia mungkin naik kelas ekonomi yang murah, tetap aja jadi musuh masyarakat. Ini harus kita atasi dengan cara kemampuan (ekonomi) bukan dengan cara-cara korupsi," katanya.
Kemampuan ekonomi yang dimaksud tak lain adalah meningkatkan semangat kewirausahaan dan kalangan profesional. Karena menurut mantan Wapres itu, ketika pamer harta dilakukan bukan dari uang negara maka tidak akan menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
"Kalau istri saya pakai tas bagus siapa yang mau marah, enggak ada yang mau marah kan. Tapi kalau istri atau suami rektor pakai bagus langsung mahasiswanya bilang ah dari mana ini," jelasnya.
JK pun menyarankan agar universitas di semua studi maupun fakultas terdapat dua semester bicara enterpreneurship dengan mengundang pengusaha. Harapannya ekonomi masyarakat bisa dibangun lebih baik lagi.