Jokowi Jelaskan Alasan Tunjuk Habib Luthfi dan Tahir Jadi Wantimpres

13 Desember 2019 16:19 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jelang pelantikan 9 Anggota Wantimpres di Istana Negara. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jelang pelantikan 9 Anggota Wantimpres di Istana Negara. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah resmi melantik 9 anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Usai pelantikan, Jokowi menjelaskan alasannya memilih sembilan nama tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuatnya memilih 9 anggota Wantimpres tersebut.
"Tentu saja urusan rekam jejak, pengalaman di bidang masing-masing. Urusan yang berkaitan dengan kapabilitas, integritas, saya kira semuanya," ujar Jokowi di Istana Negara, Jumat (13/12).
"Dan kira-kira beliau-beliau ini punya kapasitas memberikan nasihat, pertimbangan ke Presiden baik diminta maupun tidak," lanjut Jokowi.
Jokowi melanjutkan, kesembilan anggota Wantimpres yang dipilih memiliki tugas dan peran-peran masing-masing. Pembidangan inilah yang membuatnya menunjuk beberapa tokoh dengan latar belakang berbeda.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menjelaskan alasannya memilih Habib Luthfi bin Yahya serta pengusaha Dato Sri Tahir.
Suasana jelang pelantikan 9 Anggota Wantimpres di Istana Negara. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
"Jadi ini kan bidang masing-masing. Ada yang berkaitan dengan sosial, keagamaan misalnya Habib Luthfi, ada yang berkaitan dengan ekonomi misalnya Pak Dato Tahir. Berkaitan dengan ekonomi kecil misalnya Bu Putri. Campur-campur," jelas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pelantikan 9 anggota Wantimpres digelar di Istana Negara sekitar pukul 15.00 WIB. Penunjukan 9 anggota Wantimpres itu merujuk pada Keppres Nomor 137/P/2019.
Kesembilan anggota Wantimpres Jokowi yaitu . Eks Menkopolhukam Wiranto, pengusaha Arifin Panigoro, Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono, Habib Luthfi bin Yahya, politikus senior PDIP, Sidharto Danusubroto, anak Mooryati Soedibyo, Putri Kuswisnu Wardani, Bos Mayapada Grup, Dato Sri Tahir, Wakil Ketua Umum PPP, Mardiono, dan Eks Gubernur Jawa Timur Soekarwo.