Jusuf Hamka Ragu Airlangga Mundur karena Keinginan Pribadi: I Know Too Much

12 Agustus 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Pengusaha Tol, Jusuf Hamka meninjau booth Toyota di GIIAS 2024, Rabu (20/7). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Pengusaha Tol, Jusuf Hamka meninjau booth Toyota di GIIAS 2024, Rabu (20/7). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jusuf Hamka sedikit menanggapi soal Airlangga Hartarto yang mundur sebagai Ketum Partai Golkar. Ia ragu Airlangga mundur karena keinginan pribadi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Babah Alun mengaku tak tahu siapa yang mendesak Airlangga mundur. Ia yakin Airlangga mundur bukan karena keinginan pribadi.
"Nah itu saya juga belum tahu siapa yang memaksa beliau, kalaupun itu keinginan beliau pribadi saya juga ragu kalau ditanya," ujar Jusuf Hamka kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Senin (12/8).
Ketika ditanya awak media mengenai tekanan yang diterima Airlangga untuk mundur, Jusuf Hamka tak bisa menjawab lebih lanjut.
"Wallahua'lam bisawab saya," ucap Jusuf Hamka.
Hanya saja, Babah Alun sempat mendengar banyak informasi soal Airlangga yang mendadak mundur. Namun ia tak ingin banyak bicara.
"Masalah dizalimi dari luar apa dalam, saya juga nggak tahu. Oh dengar banyak, 'I know too much, but i don't want talk too much'," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Airlangga menyebut, keputusan mundur ini demi menjaga soliditas dan keutuhan partai Golkar.
"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga.
Menko Perekonomian ini menegaskan, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," kata Airlangga.