Jusuf Kalla: Fungsi Masjid Kini untuk Didik Masyarakat, Perlu Kurikulum

17 Maret 2023 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum DMI Jusuf Kalla (JK) dalam acara Rapat Kerja Nasional Dewan Masjid Indonesia Tahun 2021. Foto: Tim Media JK
zoom-in-whitePerbesar
Ketum DMI Jusuf Kalla (JK) dalam acara Rapat Kerja Nasional Dewan Masjid Indonesia Tahun 2021. Foto: Tim Media JK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam acara seminar internasional dengan tema Masjid as a Center of Islamic Education yang diselenggarakan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Rabu (15/3).
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, dalam sejarah Islam, masjid adalah sumber tempat ibadah, sumber ilmu hingga peradaban. Sebagai contoh, Masjidil Haram pada awalnya merupakan pusat pendidikan.
Namun seiring berkembangnya zaman, fungsi masjid berubah. JK mengatakan peran masjid kini semakin banyak, tak hanya sebatas pendidikan.
"Tentu masjid tidak bisa dengan perkembangan seperti ini tentu tidak bisa lagi seperti zaman dulu di mana pusat ilmu dan pendidikan ada di masjid," ucap JK.
"Sama seperti masjid tidak bisa lagi jadi pusat strategi, pusat politik pusat peradilan. Itu tentu dalam sejarah Islam awal ada tapi sekarang dengan penduduk lebih banyak, umat lebih banyak perkembangan keilmuan perkembangan masalah begitu besar," lanjut dia.
Suasana di Masjid Raya Al-Jabbar, Kota Bandung, saat acara peresmian. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
JK menjelaskan di masjid ada yang bernama Dewan Masjid. Mereka berfungsi untuk mendidik masyarakat, mengajar masyarakat, memberi ilmu masyarakat secara baik.
ADVERTISEMENT
Karena peran masjid semakin kompleks, JK mendorong agar ada kurikulum untuk mempelajari masjid.
"Kan menjadi suatu pendidikan kepada masyarakat yang baik. Tentu kita harapkan bantuan dari ahli dari masjid untuk susun kurikulum. Kita mau buat kurikulum dasar. Tapi kurikulum yang bersifat khusus dan berguna akan dilakukan di masjid," jelas JK.
Selain itu, JK mengatakan kemampuan masjid berbeda-beda di tiap kota.
Ketum DMI Jusuf Kalla (JK) dalam acara Rapat Kerja Nasional Dewan Masjid Indonesia Tahun 2021. Foto: Tim Media JK
JK yang merupakan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini mengaku kesulitan dalam merangkul seluruh masjid di Indonesia.
"Kita juga verifikasi ustaz-ustaz apa keahliannya. Ada hal yang selalu saya katakan bahwa jangan isi dakwah berkisah pada akidah akhlak ibadah fiqih dan sejarah. Itu yang sekarang seperti itu," kata JK.
"Tapi 40 persen agar diisi oleh muamalah hubungan dengan manusia. Karena melihat di mana ketertinggalan umat khususnya di Indonesia saya selalu katakan ketertinggalan kita bukan hanya ke pada amal ibadah tapi kemampuan ekonomi bangsa yang sangat ketinggalan dibanding saudara-saudara kita yang beragama non-muslim," tutur dia.
ADVERTISEMENT