Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar tidak ada yang menjadikan Pancasila sebagai alat. Menurutnya, menjadikan Pancasila sebagai alat sering terjadi pada zaman dahulu dan terkadang masih digunakan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
“Jangan Pancasila dipakai sebagai alat, dia dasar. Jangan ada orang salah ngomong, ah ini orang anti-Pancasila ini,” kata Jusuf Kalla dalam Kongres Pancasila XI bertajuk ‘Aktualisasi Pancasila dalam Merajut Kembali Persatuan Bangsa’ di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (15/8).
Kongres ini juga dihadiri oleh Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng.
“Zaman dulu dipenjarakan orang salah ngomong, atau ngomong sengaja. Omong macam-macam, ah anti-Pancasila. Sekarang pun kadang-kadang masih begitu. Sampai tanya sila ke berapa yang dilanggarnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Pancasila kita kasih indeks saja contohnya coba survei nasional karena banyak orang mengatakan begini (anti-Pancasila). Jepang itu tidak ada Pancasila tapi dia lebih Pancasilais dan lebih baik, persatuannya lebih baik, ketuhanannya, kepercayaan lebih baik, sopan dan macam, musyawarah. Jadi kalau angka 1-100 bangsa ini tingkat Pancasila-nya berapa?” katanya.
Soal indeks yang Jusuf Kalla sebut, misalnya soal kemanusiaan bisa dilihat apakah orang tersebut kurang bayar pajak, membayar zakat, membina orang miskin, dan menolong satu sama lain.
“Bisa juga dipakai gini ratio. Kalau semakin tinggi gini ratio-nya berarti cara kita bertindak tidak manusiawi, tidak adil, ada hubungannya dengan sila kelima,” katanya.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla kembali mengingatkan bahwa Pancasila merupakan fondasi. Fondasi itu tidak perlu terlihat, namun harus kokoh dan kuat.
“Apabila kita punya seperti itu, katakanlah indeks jangan sampai per orang juga kita hitung, coba berapa kamu punya kepancasilaan. Mudah-mudahan saya juga tinggi kepancasilaan saya,” ujar Jusuf Kalla.