Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Senin (4/11) pukul 11.30 WIB, sebuah ledakan menggegerkan warga Kapling O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Ledakan itu berasal dari bagian depan rumah milik Agus Soleh.
ADVERTISEMENT
Kanit Reskrim Polsek Cakung, AKP Tom Sirait, menjelaskan api di koran tersebut kemudian dimasukkan ke septic tank yang baru selesai. Sobrin diduga melakukan hal itu untuk meyakinkan penyedotan tinja telah selesai dilakukan.
"Jadi dia membakar koran untuk memastikan konsumen bahwa septic tanknya sudah bersih. Ya meledak disambar sama gas itu," ungkap Tom saat dikonfirmasi, Selasa (4/11).
Akan tetapi nahas, berdasarkan hasil olah TKP, kandungan gas metana dalam septic tank begitu kuat. Sehingga, ketika disulut api oleh Sobrin, beberapa saat kemudian terjadi ledakan.
Lantai yang menutupi septic tank melayang dan terbalik. Sobrin yang berada semula di atas lantai itu ikut terlempar dan masuk ke septic tank. Kejadian itu membuat lelaki sopir truk tinja itu meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Pas meledak itu, penutup septic tank (jenis beton) itu terbalik, nah korban ini berada di atas itu, jadinya jatuh melorot jatuh ke dalam,” tutur Ketua RW 03 RT 16, Ahmad Kana Firdaus, saat ditemui di kediamannya yang berdekatan dengan lokasi kejadian, Selasa (5/11).
Sementara, Agus Soleh selaku pemilik rumah yang berada di dekat Sobrin juga ikut terlempar. Dia mengalami luka pada bagian pinggang karena tubuhnya menabrak sepeda motor yang sedang terparkir.
Menurutnya, sebelum memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank , Agus Soleh sempat menawarkan menggunakan senter untuk mengecek apakah septic tank sudah terkuras kosong atau belum. Namun, Sobrin memilih dengan api karena alasan sudah terbiasa memakai cara seperti itu.
ADVERTISEMENT
Tak berselang lama usai kejadian, kata Ahmad, Sobrin dibawa ke RS Harapan Jayakarta. Saat di rumah sakit, pihak keluarga korban dan pemilik rumah sepakat menutup kasus ini secara damai.
“Keluarga kedua belah pihak berdamai, itu waktu di rumah sakit. Damai, tanda tangan di atas materai, disaksikan pihak kepolisian,” ungkap Ahmad.
Ahmad mengatakan Agus Soleh juga sepakat memberikan bantuan dana untuk menyelesaikan proses di rumah sakit hingga pemakaman korban.
“Keluarga korban itu enggak nuntut apa-apa. Pemilik rumah (septic tank) di sini bantu biaya untuk rumah sakit, bantu biaya pemakaman,” ujar Ahmad.
Selain itu, kedua pihak juga bersepakat bersama-sama menyelesaikan proses administrasi di kepolisian yang berjalan menyusul insiden ledakan septic tank itu.
ADVERTISEMENT