Kamala Tuduh Trump Gunakan Isu Ras untuk Pecah Belah Warga AS

11 September 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden AS Kamala Harris menyampaikan pandangannya saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden AS Kamala Harris menyampaikan pandangannya saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari setelah Kamala Harris resmi menjadi kandidat presiden Partai Demokrat menggantikan Joe Biden, Trump mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan menyebut Kamala, yang merupakan keturunan Asia Selatan dan Jamaika Hitam, sebenarnya bukan orang Afrika-Amerika.
ADVERTISEMENT
Dalam debat kedua Presiden Amerika Serikat pada Rabu (11/9), moderator David Muir, menanyakan alasan Trump menyinggung identitas ras lawannya.
"Mengapa Anda merasa bahwa mempertimbangkan identitas ras lawan Anda merupakan hal yang penting?” tanya Muir.
Trump kemudian menjawab, "Saya tidak peduli, dan saya tidak peduli. Saya tidak peduli dia apa. Anda membuat masalah besar dari sesuatu, saya tidak peduli, apa pun yang dia inginkan tidak masalah bagi saya."
Calon presiden AS Donald Trump menyampaikan pandangannya saat debat kedua Pemilu AS di National Constitution Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu (11/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
Saat Kamala diminta memberikan tanggapan, ia langsung menekankan bahaya retorika Trump.
"Sejujurnya, saya pikir sangat tragis bahwa kita memiliki seseorang yang ingin menjadi presiden yang secara konsisten, selama kariernya, berusaha menggunakan ras untuk memecah belah rakyat Amerika," kata Kamala.
Ia menambahkan bahwa kebanyakan warga Amerika sebenarnya memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan, dan tidak menginginkan pemimpin yang terus-menerus memecah belah rakyat, terutama berdasarkan isu ras.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin bahwa sebagian besar dari kita tahu bahwa kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan," tegasnya kepada Trump.