Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kamala dan Trump Saling Serang, Ini Hasil Cek Fakta Debat Kedua Presiden AS
11 September 2024 12:49 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Debat kedua pemilihan presiden Amerika Serikat yang mempertemukan Kamala Harris dan Donald Trump pada Rabu (11/9) memicu rangkaian klaim kontroversial yang menarik perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Menurut pemeriksa fakta internal CNN, Trump membuat lebih dari 30 pernyataan salah dalam debat pertamanya melawan Joe Biden pada akhir Juni lalu.
Menjelang debat kedua, media dan organisasi AS telah mengerahkan lebih banyak tim cek fakta untuk memeriksa argumen Trump dan Kamala secara langsung.
Meskipun perhatian publik kembali tertuju pada Trump, Kamala yang mewakili Partai Demokrat juga tak luput dari sorotan.
Dikutip dari ABC News dan Politifact, ini hasil cek fakta dalam debat kedua Presiden AS yang berlangsung di Philadelphia.
1. Trump Bilang Imigran di Springfield Ohio Makan Anjing dan Kucing
Pernyataan Trump: "Imigran di Springfield, Ohio, memakan anjing, kucing, dan hewan peliharaan penduduk setempat."
Cek Fakta: Salah.
Klaim ini langsung dibantah oleh moderator debat yang mengutip pernyataan dari pengurus kota Springfield, Ohio, yang menyatakan tidak ada laporan kredibel mengenai insiden hewan peliharaan yang dimakan oleh komunitas imigran di sana.
ADVERTISEMENT
ABC News juga mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim Trump tersebut.
2. Pernyataan Kamala tentang Trump dan Perubahan Iklim
Pernyataan Kamala: "Mantan presiden (Trump) mengatakan perubahan iklim adalah tipuan.
Cek Fakta: Benar.
Trump memiliki rekam jejak panjang dalam menggunakan kata "tipuan" untuk menggambarkan perubahan iklim, terutama sebelum dan selama pencalonannya sebagai presiden.
Pernyataan serupa diungkapkan Trump dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam rapat umum di Carolina Selatan pada 2015 dan melalui beberapa cuitan pada tahun 2014 yang mengeklaim bahwa pemanasan global adalah "tipuan mahal."
3. Trump sebut Iran Mendapatkan USD 300 Miliar di Bawah Pemerintahan Biden-Kamala
Pernyataan Trump: "Iran memiliki USD 300 miliar karena mereka mencabut semua sanksi yang saya miliki."
Cek Fakta: Sebagian besar salah, perlu konteks.
Meskipun ekspor minyak Iran—sumber pendapatan utamanya—telah meningkat dalam empat tahun terakhir, para ahli memperkirakan bahwa Iran hanya mampu mengumpulkan sekitar USD 100 miliar, jauh di bawah klaim Trump sebesar USD 300 miliar.
Pemerintahan Biden-Kamala memang telah melonggarkan penegakan beberapa sanksi dalam upaya merundingkan kembali kesepakatan nuklir, namun tidak mencabut semua sanksi seperti yang diklaim Trump.
ADVERTISEMENT
4. Klaim Kamala Tentang Pasukan AS di Zona Pertempuran
Pernyataan Kamala: "Sampai saat ini, tidak ada satu pun anggota militer Amerika Serikat yang bertugas aktif di zona pertempuran, di zona perang mana pun di seluruh dunia, untuk pertama kalinya di abad ini."
Cek Fakta: Salah.
Saat ini terdapat 2.500 tentara AS di Irak dan lebih dari 900 personel militer di Suriah yang masih terlibat dalam misi kontra terorisme yang berisiko melawan ISIS. Mereka sering menjadi sasaran serangan milisi yang didukung Iran.
5. Hubungan Finansial Biden dengan Negara Asing
Pernyataan Trump: "Biden dan putranya menerima jutaan dolar dari Ukraina, China, dan berbagai negara lainnya."
Cek Fakta: Menyesatkan.
Sementara catatan keuangan menunjukkan pembayaran sebesar USD 19,3 juta dari sumber asing kepada rekan-rekan dan anggota keluarga Biden, tidak ada bukti bahwa Presiden Biden secara pribadi menerima atau mengambil tindakan resmi terkait pembayaran tersebut. Kebanyakan pembayaran diberikan kepada mitra bisnis Hunter Biden.
ADVERTISEMENT
6. Trump Kirim-kiriman Surat dengan Kim Jong-un
Pernyataan Trump: Trump bertukar "surat cinta" dengan Kim Jong-un.
Cek Fakta: Salah.
Meskipun Trump memang bertukar surat dengan Kim Jong-un dan menyebut surat-surat tersebut "indah," tidak ada bukti bahwa surat-surat itu memiliki makna yang lebih dalam atau intim seperti yang digambarkan oleh Trump.
7. Kekebalan Trump dari Tuntutan Hukum Jika Terpilih Kembali
ADVERTISEMENT
Pernyataan Kamala: "Jika terpilih, Trump akan kebal terhadap segala pelanggaran hukum."
Cek Fakta: Sebagian benar.
Mahkamah Agung memang memberikan kekebalan tertentu kepada presiden untuk tindakan resmi, tetapi tidak berarti Trump akan kebal dari semua tuntutan pidana jika terpilih kembali.
Proses hukum terhadap Trump dapat tetap berlanjut tergantung pada jenis kasus yang dihadapi.
8. Dukungan Demokrat untuk Aborsi Lanjutan
Pernyataan Trump: Kamala dan Demokrat mendukung aborsi "pada bulan ketujuh, kedelapan, kesembilan, dan bahkan mungkin setelah kelahiran."
ADVERTISEMENT
Cek Fakta: Salah.
Tidak ada negara bagian yang mengizinkan pembunuhan bayi setelah lahir. Trump salah mengartikan posisi Demokrat yang menolak pembatasan hukum pada aborsi, terutama dalam kasus kehamilan lanjut yang langka.
9. Trump Klaim Kemenangannya dalam Pemilu 2020 Hilang Karena 'Teknis'
Pernyataan Trump: "Saya kalah dalam pemilihan umum 2020 karena teknis."
Cek Fakta: Salah.
Trump kalah dalam pemilu 2020 setelah Biden memenangkan 306 suara elektoral melawan 232 suara Trump. Sebagian besar gugatan hukum yang diajukan oleh Trump untuk menentang hasil pemilu ditolak karena kurangnya bukti atau kedudukan hukum.
10. Tidak Ada Pejabat yang Dipecat Terkait Penarikan dari Afghanistan
Pernyataan Trump: "Tidak ada yang dipecat terkait dengan penarikan dari Afghanistan."
Cek Fakta: Benar, tetapi perlu konteks.
Tidak ada seorang pun yang memiliki peran langsung dalam penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dimintai pertanggungjawaban secara publik. Namun, Komando Pusat AS menyimpulkan bahwa beberapa insiden tidak dapat dicegah.
Sebelumnya CNN sempat dikritik karena tak langsung memberikan koreksi saat Trump menyampaikan klaim palsu dalam debat pertama.
ADVERTISEMENT
Sayanganya, dalam debat kedua pun Trump masih melontarkan sejumlah argumen tak akurat, namun kemungkinan jumlahnya tidak sebanyak pada debat pertama.