Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rumah itu sederhana saja. Tak ada pertanda apa pun bahwa bangunan di Jalan Kepatihan, Bandung, itu adalah posko Sobat Jokowi-CT . Ketika masuk ke dalam pun, pengunjung justru disajikan pemandangan setumpukan sepatu yang memenuhi sudut-sudut rumah.
ADVERTISEMENT
Bangunan itu sejatinya memang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sepatu yang akan dijual di Bandung. Di sanalah kumparan menemui pemilik bangunan, Nuran Fiqolbi. Pemuda awal 30 tahunan itu memimpin deklarasi dukungan calon wakil presiden untuk Chairul Tanjung pada Senin (4/6).
Meski belum pernah bertemu secara pribadi dengan Chairul Tanjung , Nuran yang pengusaha sepatu ini tegas mendorong nama CT masuk radar bursa cawapres Jokowi untuk Pemilu Presiden 2019.
Tak hanya di Bandung, proses menjodohkan mantan Menko Perekonomian era SBY dengan presiden petahana itu secara bersamaan juga digelar di Sukabumi. Setidaknya, menurut mereka, ada dua alasan mengapa Jawa Barat, bukan Jakarta, yang justru dipilih sebagai lokasi deklarasi.
Pertama, Jawa Barat adalah daerah penyangga ibu kota negara. Kedua, karena Halimah, ibu Chairul Tanjung--orang terkaya nomor 4 di Indonesia versi Forbes yang mereka usung--berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Kelompok relawan yang terdiri dari pengusaha ritel, UMKM, dan anak-anak muda ini mengklaim memiliki 450 orang anggota. Setelah proses penyortiran sekian banyak nama, mereka sampai pada kesimpulan Chairul Tanjung-lah wakil yang tepat untuk Jokowi.
Kenapa pilihan jatuh ke CT? Dan siapa yang mendorong mereka melakukan deklarasi tersebut? Berikut petikan obrolan kumparan bersama Nuran Fiqolbi, Ketua Sobat Jokowi-CT, Kamis (7/6).
Bagaimana bisa sampai deklarasi Jokowi-CT?
Saya analisis bersama kawan-kawan di Jawa Barat, ada persoalan gap di antara dua poros di Indonesia. Walau pun ada poros lainnya--poros ketiga, tapi selalu dua kelompok ini yang (seolah) memisahkan antara persoalan kebangsaan dengan keislaman.
Sebetulnya dua hal berbeda itu kan bisa satu padu dalam nuansa keindonesiaan. Jadi kami melihat momentum di 2019, pergantian kepala negara, harus diambil alih oleh sosok yang bisa mengakomodir semua persoalan itu.
ADVERTISEMENT
Kami coba untuk lis beberapa sosok negarawan--para public figure atau tokoh politik yang hari ini sedang ‘manggung’. Akhirnya pilihan jatuh ke nama Chairul Tanjung.
Menurut Anda, seberapa besar kans CT mendampingi Jokowi?
Saya melihat kansnya sangat besar. Ditambah, kami menilai Pak Jokowi sedang mencari sosok yang memiliki karakter mirip seperti Pak Jusuf Kalla. Pak CT ini mewakili beliau, sangat miriplah. Dekat dengan kelompok Islam, pengusaha, berpengalaman di pemerintahan.
Saya sangat optimis. Kami coba untuk tanyakan, “Ini bagaimana kansnya? Bagaimana tanggapan masyarakat?” setelah kemarin lusa kami deklarasikan (CT). Tanggapan-tanggapan yang muncul seolah barang bagus, barang baru.
ADVERTISEMENT
Momentumnya mirip seperti Pak Boediono ketika disandingkan dengan Pak SBY. Cuma, Pak CT ini jauh lebih populis. Semua orang kenal dengan sosok beliau. Beliau buat buku, paham pemerintahan. Beliau sudah lama di dunia pengusaha. Saya pikir Pak CT ini yang paling pas, dan respons masyarakat juga sangat positif.
Apakah kelompok relawan ini terkait langsung dengan CT?
Saya dari awal deklarasi juga sudah klir, saya bicara di depan media, bahwa kami tidak ditunggangi oleh Chairul Tanjung.
Kami melihat sosok CT juga mewakili Jawa Barat. Ibu beliau dekat dengan kelompok kebudayaan-kebudayaan di Jawa Barat. Jadi kami coba suarakan di Bandung sebagai representasi Jawa Barat, sebagai pusat Jabar untuk menarik masyarakat, “Nih, ada deklarasi CT di Bandung.”
ADVERTISEMENT
Bukan berarti kami primordialis, kelompok-kelompok kesukuan kedaerahan. Tapi kami coba melihat semua itu bukan hanya di Jakarta. Kami coba teriakkan di kota-kota lain. Deklarasi itu di dua tempat--satu di Bandung, satu di Sukabumi--dengan waktu berbarengan.
Akan menarik anggota di daerah lain untuk mendukung Jokowi-CT?
Kami kan berangkat dari kelompok berbeda. Jejaring ini bisa kami rajut ke kelompok organisasi pemuda, organisasi masyarakat. Itu kan banyak.
Dalam waktu dekat ini kami akan deklarasi di beberapa wilayah Jawa Barat. Selesai di situ, kami coba untuk keluar. Sambil itu berjalan, kami coba kaji di ruang-ruang akademis uji kelayakan dan uji kepatutan CT sebagai wakil Jokowi.
Ketika deklarasi, kami memang 45 orang. Ini sangat sedikit untuk soal pilpres. Tapi saya yakin, jejaring ini bakalan kuat. Sampai detik ini, kami optimis bisa menggalang kawan-kawan yang lain.
Menurut Anda, sejauh apa CT bisa mendongkrak suara Jokowi?
ADVERTISEMENT
Saya optimis, karena Pak CT memiliki poin-poin yang dibutuhkan Pak Jokowi. Hari ini, ketika kita bicara soal NKRI dan Pancasila, itu selalu dipotong, (dianggap) tidak bicara keislaman. K ada stigma itu. Padahal bicara NKRI dan keindonesiaan itu bukan berarti tidak Islam. Ada gap di situ.
Sosok CT bisa menjawab persoalan itu. Beliau kan HMI, beliau juga dekat dengan kelompok Islam.
Kemudian, persoalan insfrastruktur Jokowi. Pak CT ini latar belakangnya pengusaha, mantan Menko. Pun ini sangat capable, sangat memenuhi syarat.
Posisi wapres itu bukan ban serep--ketika presiden berhalangan menjalankan tugasnya, maka diganti oleh wapres. Bukan begitu. Fungsi wapres adalah melengkapi presiden. Sehingga dengan CT ini sangat pas, karena ada dua kebutuhan yang berbeda (antara Jokowi dan CT).
ADVERTISEMENT
Kami tidak menganggap 2019 itu hanya soal perebutan presidennya siapa, tapi wapresnya siapa. Itu bakal menjadi ramai.
Pernah bertemu CT atau mengetahui respon beliau atas deklarasi ini?
Kalau ke saya, secara personal belum. Tapi soal respons Pak CT, kemarin saya sempat lihat di media, beliau juga tidak tahu-menahu. Nah, ucapan itu pas dengan yang saya bicarakan di deklarasi, bahwa saya tidak ditunggangi oleh Pak CT sendiri, termasuk oleh parpol mana pun.
Lalu bagaimana cara mendorong agar CT dipilih Jokowi?
Apa pun latar belakangnya, apa pun hambatannya, mudah-mudahan dilapangkan jalannya. Pak CT juga akan siap mengabdi ketika negara memanggil.
Persoalan sentimen negatif parpol, barangkali karena parpol punya ‘pengantin’ (cawapres) yang mau disandingkan (dengan Jokowi). Itu lumrah. Tapi ketika bicara semangat keindonesiaan, coba turunkan tensi untuk bicara momentum 2019 untuk lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Ketika parpol bilang milih yang lain , ayo kita bareng-bareng coba turun melihat persoalan, kita bicara siapa yang paling pas.
Kami akan sampai akhir (mendukung CT). Kalau jadi (caawapres) ya alhamdulillah, berarti masyarakat Indonesia menilai bahwa ini orang paling pas.
Kami akan bantu. Apa yang sudah kami mulai akan kami akhiri.
Kalau CT tidak menjadi cawapres, bagaimana?
Ya nggak masalah. Kami nggak ada beban, nggak ada funding juga. Saya nggak disuruh sama CT, nggak disuruh orang CT, nggak disuruh siapa pun. Idenya ada di kami dan diketuai oleh saya. Tanpa apa pun. Tapi punya catatan, CT ini orang yang layak untuk menjadi wakil presiden.
Persoalan Istana ngambil (CT) atau tidak, pada akhirnya nanti ada yang namanya lobi politik. Yang pasti, kami menyuarakan orang baik untuk jadi wapres.
ADVERTISEMENT
Kenapa tidak tidak coba pasangkan CT dengan Prabowo?
Kalau misalkan Prabowo atau AHY itu masih ada gap. Yang paling pas itu Jokowi bersanding dengan CT.
Harapan Anda jika CT bersedia diusung menjadi cawapres?
Kami sih harapannya (CT) bisa menjawab persoalan-persoalan tentang politik, kemudian mendorong pemerintahan, bicara perkembangan perekonomian, karena beliau sangat capable di wilayah itu.
Sosoknya yang pengusaha, yang lahir dan dekat dengan kelompok Islam, bisa memudarkan persoalan antara kelompok spiritualis dengan kelompok nasionalis.
Kapan akan bertamu ke CT?
Akan kami rencanakan. Tapi kami mau bikin karya dulu. Kami mau bikin campaign ke seluruh masyarakat biar respons mereka baik dan kuat. Kami kemudian akan sampaikan secara langsung secara tertulis kepada beliau tentang bagaimana masyarakat bicara sosok Chairul Tanjung.
ADVERTISEMENT
------------------------
Ikuti terus laporan mendalam Wapres Anak Singkong di Liputan Khusus kumparan.