Kapal China Keluar ZEE RI Usai Jokowi Kunjungi Natuna

9 Januari 2020 13:15 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Kawasan kepulauan Natuna. Foto: Presidential Palace/Agus Suprapto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat di Puslabuh TNI AL di Selat Lampa, Kawasan kepulauan Natuna. Foto: Presidential Palace/Agus Suprapto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengunjungi kepulauan Natuna, pada Rabu (8/1). Kunjungan orang nomor satu di Indonesia ini tampaknya memberi efek bagi kapal ikan asing asal China yang merangsek masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Natuna.
ADVERTISEMENT
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Sisriadi, mengungkapkan berdasarkan pantauan udara, kapal-kapal tersebut mulai keluar dari perairan Natuna.
"Berdasarkan pengamatan dari TNI AU melalui pengintaian udara, mereka, artinya kapal-kapal China yang waktu itu melakukan ilegal fishing, mereka sudah keluar dari ZEE kita pasca-kunjungan Bapak Presiden ke Natuna," kata Sisriadi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/1).
Ilustrasi kapal penjaga pantai China. Foto: AFP/HOANG DINH NAM
Menurutnya, kehadiran Jokowi memberi pesan kuat terhadap negeri Tirai Bambu itu. Pesan tersebut ditangkap dengan baik oleh China.
"Saya kira itu dibaca dengan cermat oleh Beijing (China) dan kapal-kapal nelayan yang diback up oleh kapal Coast Guard mereka dalam hal ini kapal pemerintah, sudah meninggalkan ZEE," kata Sisriadi.
Presiden Joko Widodo (kelima kanan) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) saat melakukan kunjungan kerja di Natuna. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Kendati demikian, TNI masih mengencangkan kekuatan di Natuna. Operasi laut dan udara pun lebih diintensifkan.
ADVERTISEMENT
Dalam sehari, TNI mengupayakan satu sampai dua flight. Satu flight berisi 4 pesawat tempur TNI AU.
Sementara untuk operasi laut, delapan KRI TNI AL sudah berada di Natuna untuk mendukung operasi tersebut. Formasi tempur ini akan tetap berada di Natuna hingga situasi normal.
"Nanti kalau memang sudah benar-benar clear, maka fokus akan kembali kita ke secara keseluruhan," tutup Sisriadi.