Kapolda Metro Minta masyarakat Waspadai Ormas yang Numpang Ideologi Populisme

16 Juni 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers perkembangan penanganan ormas Khilafatul Muslimin di Polda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers perkembangan penanganan ormas Khilafatul Muslimin di Polda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, meminta masyarakat untuk lebih awas dengan keberadaan ormas semacam Khilafatul Muslimin. Sebab dalam gerakannya mereka menumpang pada ideologi populisme.
ADVERTISEMENT
Fadil menjelaskan, fenomena populisme ini timbul di tengah semakin terbukanya informasi namun tidak diiringi dengan minat literasi masyarakat.
"Memang dalam situasi global saat ini, akibat keterbukaan informasi yang diiringi dengan misinformasi dan minimnya literasi," ujar Fadil dalam jumpa pers, Kamis (16/6).
Dengan adanya kelemahan itu, kata Fadil, ormas Khilafatul Muslimin kemudian memanfaatkannya demi kepentingan tertentu.
Barang bukti penangkapan dua orang terduga anggota Khilafatul Muslimin di Karawang, Jumat (10/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
"Fenomena populisme ini yang di dalamnya ada sebuah ideologi yang bisa memanfaatkan kelemahan dan ketidaktahuan masyarakat sehingga oknum-oknum tertentu melihat hal tersebut untuk memanipulasi atau mencari legitimasi. Ideologi ini seperti benalu," tambah dia.
Guna mengatasi hal itu, Fadil meminta jajarannya untuk melakukan penyelidikan mendalam berbasis ilmu pengetahuan dan alat bukti. Apalagi kejahatan ormas itu bersifat tak terlihat atau invisible crime.
ADVERTISEMENT
"Ada kegiatan yang menumpang di atas ideologi populis. Nah diperlukan dilakukan kelihaian, kecermatan, ketelitian untuk mendapat pembuktian bahwa terjadi pelanggaran terhadap undang-undang," jelasnya.
Barang bukti penangkapan dua orang terduga anggota Khilafatul Muslimin di Karawang, Jumat (10/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
"Apalagi pelanggaran hukum yang dilakukan termasuk dalam kategori kejahatan yang melawan ideologi negara, kami akan sungguh-sungguh untuk selesaikannya," pungkas Fadil.
Sebelumnya, Fadil juga menyebut tindakan Khilafatul Muslimin sebagai kejahatan yang tersembunyi. Lantaran, tiap aksi pelanggaran hukum melawan ideologi negara disebarkan dengan cara tersembunyi.
"Kejahatannya bergerak di bawah bayangan dan kegelapan. Berada di sudut gelap sisi kehidupan yang tidak terawasi, berlindung dan berbaur dalam praktik sosial, politik, ekonomi, keagamaan yang dikenal dengan hidden crime atau invisible crime," kata Fadil.