Kapolri soal Kerajaan Fiktif: Mungkin Lagi Eranya Ingin Jadi Raja

30 Januari 2020 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Idham Azis saat mengadakan rapat kerja bersama Komisi III DPR , Kamis (30/1).
 Foto:  Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Idham Azis saat mengadakan rapat kerja bersama Komisi III DPR , Kamis (30/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti kehadiran sejumlah kerajaan fiktif di Indonesia, seperti Sunda Empire hingga Keraton Sejagat. Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat ini Indonesia mengalami gangguan berbagai pemahaman tersendiri bukan terorisme.
"Sekarang ini bukan gangguan terorisme, tetapi muncul berbagai pemahaman atau keyakinan bahkan membuat suatu komunitas yang ini jangan dianggap enteng," kata Cucun dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Kamis (30/1).
Kapolri Jenderal Idham Azis saat mengadakan rapat kerja bersama Komisi III DPR , Kamis (30/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Merespon itu, Kapolri Jenderal Pol Idham berkelakar, saat ini banyak orang yang ingin menjadi seorang raja bahkan presiden. Ia menyadari banyaknya kejadian seperti di tengah masyarakat.
"Memang kalau kerajaan-kerajaan, presiden juga sebenarnya banyak. Mungkin lagi eranya kepengin banyak jadi raja ya, Pak?" Kata Idham.
Cucun menuturkan pihak kepolisian harus segera menangani kerjaan fiktif yang berada di Indonesia, salah satunya dengan melakukan deteksi dini. Apalagi, kata dia, banyak masyarakat yang menjadi korban.
Kapolri Jenderal Idham Azis saat mengadakan rapat kerja bersama Komisi III DPR , Kamis (30/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Ini Pak, masyarakat kecil kan jadi korban karena beli baju seragam kaya bapak-bapak dapat bintang dua dan tiga ini harus disikapi betul-betul bagaimana penanganan disampaikan ke publik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Ke depannya agar enggak terjadi kedepannya seperti ini juga bisa dilakukan deteksi dini," sambung Cucun.
Menanggapi itu, Kapolri berjanji akan segera menindaklanjuti keberadaan kerjaan fiktif dan memproses pelakunya. "Tapi pasti akan tindak dan proses Pak (kerajaan fiktif itu)," ucap Idham.