Karyawan Minimarket Bunuh Diri karena Terlilit Utang Pinjaman Online

27 November 2019 18:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Slamet Khudori nekat mengakhiri hidupnya karena terlilit pinjaman online. Karyawan minimarket itu ditemukan tewas gantung diri di kontrakannya di Jalan H. Muchtar, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri mengatakan jasad Slamet ditemukan pada Selasa (26/11) oleh kawan sekantornya, Dian Wahim. Dian curiga karena Slamet tidak masuk kerja selama dua hari. Pria itu juga tidak bisa dikontak.
Dian pun mendatangi kontrakan Slamet pada Selasa sore. Bukan sambutan hangat yang didapat, Dian justru melihat temannya tergantung pada sebuah tali tambang plastik.
"Usia jenazah sudah 40 jam yang lalulah saat ditemukan," kata Khoiri saat dikonfirmasi, Rabu (27/11).
Ia membenarkan dugaan Slamet mengakhiri hidup karena terlilit pinjaman online alias pinjol. Sebab, tidak jauh dari jasad Slamet ditemukan surat yang berisi peringatan agar tidak melakukan pinjaman online.
"Kita temukan surat tulisan yang intinya berpisah kepada keluarga dan berpesan kepada siapa pun untuk tidak meminjam uang melalui online gitulah," kata Khoiri.
ADVERTISEMENT
Namun, Khoiri mengatakan belum mengetahui berapa jumlah utang yang dimiliki Slamet dan di mana dia berutang. Sebab, keluarga tidak mengetahui jika pria tersebut terlilit utang.
Jasad Slamet telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.
Kasus bunuh diri yang disebabkan tekanan psikis dari pinjaman online juga pernah dialami oleh seorang sopir bernama Zulfadhli pada Februari 2019. Pria 35 tahun itu gantung diri di indekos temannya dengan meninggalkan sebuah surat yang berisi permintaan kepada OJK agar memberantas pinjaman online.
---
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT