Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kasus Jual Beli Ginjal, Polri Kerja Sama dengan Polisi Kamboja Cari Miss Huang
28 Juli 2023 16:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan pihaknya masih menelusuri keberadaan Miss Huang yang terkait dalam kasus jual beli ginjal jaringan Indonesia-Kamboja.
ADVERTISEMENT
Dalam perburuan itu, Polri bekerja sama dengan kepolisian Kamboja. Sebab Miss Huang diduga masih berada di Kamboja.
"Karena di luar negeri tentu tidak seperti kita melaksanakan penyelidikan di Indonesia ada prosedur yang tidak dapat kita tabrak. Oleh sebab itu, kita butuh kerja sama internasional," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (28/7).
Hengki mengungkapkan, saat ini identitas lengkap Miss Huang masih belum diketahui. Termasuk kewarganegaraannya.
"Ini sedang kita dalami semua, kita bisa bongkar semua kita sedang dalami semua. Untuk mendeteksi. Karena Miss H ini identitasnya sendiri kita belum tahu," tutur Hengki.
"Kalau tahu identitas aslinya, tahu nomor paspornya dan sebagainya kita bisa derek warga negara mana. Kalau warga negara Indonesia bisa lebih gampang kita untuk berkoordinasi. Kita secara P to P [police to police]," tambahnya.
Lantas bila Miss Huang tertangkap, apakah akan langsung dibawa ke Indonesia? Hengki mengatakan soal itu masih menunggu hasil koordinasi dengan polisi Kamboja.
ADVERTISEMENT
"Ingat dalam asas ekstradisi, yang pertama harus double criminality, salah satunya juga tidak ada kewajiban dari negara untuk menyerahkan warga negaranya," kata Hengki.
"Kita harus teliti siapa Miss H siapa Prof C, warga negara mana, ada gak itikad baik dari Kamboja menyerahkan ke Indonesia. Itu yang kita koordinasikan. Tidak serta merta kita bisa ngambil," pungkas Hengki.
Sosok Miss Huang
Seorang tersangka sindikat jual beli ginjal jaringan Indonesia-Kamboja, Hanim, sempat mengungkap sosok Miss Huang. Ia mengatakan Miss Huang adalah perempuan berperawakan Tiongkok namun fasih berbagai bahasa dan membantu menjalankan operasi ini.
"Miss Huang itu bahasa Indonesianya lancar, bahasa China lancar, bahasa Kambojanya lancar. Tapi saya kurang hafal Miss Huang itu orang mana," terang Hanim kepada wartawan di Polda Metro, Jumat (21/7).
Hanim pertama kali mengenal Miss Huang saat ia hendak menjual ginjalnya di tahun 2019 silam. Saat itu Miss Huang adalah orang yang mengatur segala urusan dengan rumah sakit di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Setelah Hanim menjual ginjalnya, ia ditawari oleh "broker," atau orang yang membawanya menjual ginjal di Kamboja, untuk menjadi koordinator. Sejak itulah hubungannya dengan Miss Huang berubah jadi rekan kerja.
Miss Huang biasanya akan mengabari Hanim jika pihak Kamboja membutuhkan donor ginjal dengan golongan darah tertentu. Biasanya Miss Huang bisa meminta Hanim mencari 10-20 pendonor.
Di awal beroperasi sebenarnya Hanim sempat ingin berhenti karena khawatir dengan bisnis ini. Apalagi akibat bisnis ini, ia malah terjebak utang hingga Rp 700 juta karena harus menanggung kerugian rumah sakit untuk setiap pendonor yang gagal lolos pemeriksaan medis sebelum dioperasi.
Tapi Hanim urung mundur karena dibujuk oleh Miss Huang dan pihak Kamboja yang sudah telanjur percaya penuh kepadanya. Meski Miss Huang tak pernah mengancam atau menekan Hanim agar tetap bertahan.
ADVERTISEMENT
"Cuma karena mungkin brokernya lebih percaya ke saya, sama Miss Huang juga lebih percaya ke saya. Jadi mereka maksa juga buat saya nunggu di sana [Kamboja]," katanya.
Komunikasinya dengan Miss Huang akhirnya terputus saat ia tertangkap polisi.