Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kedatangan Lagi 8 Juta Bulk Vaksin Sinovac, Indonesia Amankan Stok Vaksin Corona
1 Juni 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indonesia kedatangan lagi tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd pada Senin (31/5). Kedatangan ini membuat total vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis. Jumlah tersebut kombinasi antara vaksin yang jadi dan bulk.
ADVERTISEMENT
Vaksin yang disimpan dalam dalam 4 envirotainer besar dan 1 envirotainer kecil tersebut tiba dengan pesawat Garuda GA-891 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin pada Senin (31/5).
Kedatangan vaksin ini disaksikan Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir. Vaksin tersebut kemudian dikirim ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Kedatangan vaksin ini merupakan tahap yang ke-14. Dengan kedatangan itu, hingga saat ini telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm, di mana 500 ribu merupakan hibah UEA.
Kemudian dalam bentuk bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65,5 juta dosis vaksin jadi.
ADVERTISEMENT
"Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Erick di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5).
Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin COVID-19 di Indonesia, kumulatif dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis.
Memang, jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.
Erick menegaskan, pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin.
"Kita patut syukuri, karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman, dan terus ditingkatkan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, selain mendapatkan vaksin lewat kerja sama bilateral dan multilateral, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.
“Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga-lembaga pengembang, baik dari universitas dan lembaga penelitian. Tidak cukup di situ pemerintah juga bekerja sama dengan pihak lainnya. Pemerintah ingin bisa memproduksi vaksin sendiri tidak hanya impor," ujarnya.
Menurut Erick, proses vaksinasi terus dipercepat. "Hingga saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis," tegas Erick.
Ia menekankan, percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi, ditambah disiplin protokol kesehatan, tidak hanya menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk mengendalikan pandemi, mengembalikan kualitas kehidupan kita, menggerakkan kembali ekonomi kita.
ADVERTISEMENT
“Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1% sampai 5,1% di tahun 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," ujarnya.
Kuncinya, lanjut Erick, ini harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama, serta disiplin protokol kesehatan.
"Insyaallah kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain. Saya juga ucapkan Terima kasih atas kerja sama kementerian dan lembaga, termasuk, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi berjalan dengan baik," tutup Erick.