Keluarga di Cipinang yang Tertular Omicron Tolak Dirawat di RS Wisma Atlet

12 Januari 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang ibu dan anak di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, terinfeksi varian Omicron. Mereka tertular diduga setelah anak pertama ibu tersebut memiliki gejala demam usai menghadiri acara di kantornya.
ADVERTISEMENT
Ibu dan anak tersebut dinyatakan positif Omicron setelah melakukan tes PCR pada Selasa (4/1) dan hasilnya keluar pada Jumat (7/1).
Lurah Cipinang Cempedak, Abdul Muin, mengatakan saat telah dinyatakan positif Omicron, ibu dan anak tersebut menolak untuk menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet Jakarta.
Kini, mereka sedang menjalani isolasi mandiri dan dipastikan menaati aturan yang telah disepakati untuk tidak melakukan aktivitas ke luar rumah.
“Pasien bersikeras menolak tidak mau dirujuk ke Wisma Atlet dan pasien membuat surat pernyataan dan berjanji akan benar-benar disiplin menjalani isolasi mandiri, tidak berinteraksi dan tidak akan keluar rumah,” ujar Abdul saat dihubungi kumparan, Rabu (12/1).
Petugas kesehatan Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet berjalan membawa kotak obat pasien di Jakarta, Jumat (26/2/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Sebagai upaya pencegahan agar kasus Omicron tak meluas, Abdul bersama jajarannya melakukan pelacakan (tracing) kepada warga sekitar.
ADVERTISEMENT
“Pada hari itu juga langsung dilakukan tracing bagi warga di lingkungan tersebut sebanyak 30 orang, dan hasilnya sudah keluar hari Senin tanggal 10 Januari dan dinyatakan negatif semua,” pungkasnya.
Anak yang terinfeksi Omicron tersebut merupakan siswa di SMAN 71 Jakarta. Ibu dan anak tersebut juga sempat mengambil rapor di sekolah saat pelaksanaan PTM 100%.
“Pada SMA 71 didapati adanya salah satu murid dan orangtuanya (ibu) yang terkonfirmasi COVID-19, dan murid tersebut sempat ke sekolah untuk mengambil rapor,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Timur, Indra Setiawan, saat dihubungi kumparan.
Saat ini sekolah tersebut ditutup sementara dan dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).