Kemendiktisaintek Akan Evaluasi Mutasi ASN yang Jadi Polemik, Cari Jalan Tengah

21 Januari 2025 1:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Kemristekdikti Togar Simatupang. Foto: Instagram/ @kedaireka_id
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kemristekdikti Togar Simatupang. Foto: Instagram/ @kedaireka_id
ADVERTISEMENT
Demo ASN di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) salah satunya mengangkat isu mutasi. Salah satu yang terkena mutasi adalah Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek, Neni Herlina, ke Kemendikdasmen.
ADVERTISEMENT
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro juga sempat mengungkap bahwa para ASN yang demo dipicu dengan mutasi yang ia lakukan. Namun, kedua pihak saat ini sudah sepakat islah usai pertemuan pada Senin (20/1) malam.
Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, mengatakan sebenarnya belum ada mutasi yang dilakukan oleh Menteri Satrio. Termasuk pada Neni Herlina. Meski begitu, rencana mutasi itu akan dievaluasi lagi.
"Iya itu yang menjadi miskomunikasi gitu loh. Karena kan ada dua ya mutasi dan miskomunikasi kan. Iya jadi komunikasinya begini. Kalau proses pembinaan itu tidak memungkinkan. Kan kita ada prinsip orang yang tepat pada orang tepat pada tempat yang tepat kan gitu kan. Right man right place. Itu kan prinsip organisasi. Nah kalau nggak tepat lagi kan kita kembalikan ke tempat induk. Dan ini belum saya proses," kata Toga kepada kumparan.
Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). Foto: x/ @Indria123456
Togar kembali menegaskan bahwa mutasi hingga saat ini belum diproses. Namun, karena terjadi miskomunikasi sehingga membuat pihak yang merasa dimutasi melakukan demo pagi tadi.
ADVERTISEMENT
"Oh iya semuanya melalui prosedur. Cuman kan miskomnya terjadi di situ gitu. Karena masih ada suasana emosional pada saat pagi tadi. Dan suatu kekecewaan. Ada juga suatu kekhawatiran. Keluarnya kata-katanya itu," jelasnya.
Togar mengaku sudah mengingatkan ASN tersebut bahwa setiap mutasi dilakukan secara prosedur, tidak bisa dilakukan semena-mena.
"Jadi saya udah ingatkan. Kamu salah ngomong gitu. Kamu kan ASN. Tidak semudah itu gitu semuanya punya prosedur gitu loh. Nah kalau kita mau. Ya kalau kita mau, kamu mau dipecat nggak kan gitu kan," jelasnya.
Sebelumnya, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan, aksi demo itu dipicu karena pihaknya melakukan mutasi besar di Kemendiktisaintek. Mutasi itu dilakukan karena ada pemisahan kementerian.
ADVERTISEMENT
Era Presiden Jokowi, Kemendiktisaintek, Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah masuk dalam satu naungan Kemendikbudristek dan Dikti. Namun era Prabowo, dipecah menjadi tiga kementerian.
"Demo itu terkait dengan kami yang sedang mengadakan mutasi besar-besaran di kementerian. Karena jadi 3 menteri, kita perlu banyak orang kemudian kita ingin membenahi," kata Satryo kepada wartawan usai menghadiri pelantikan Rektor ITB di Sabuga, Bandung.
Satryo menyinggung pernyataan Prabowo agar kementerian harus hemat anggaran. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan mutasi besar namun ada pegawai yang tidak terima dengan mutasi dan melakukan aksi demo.