Kemenkes Arab Saudi Izinkan Sinovac dan Sinopharm

27 Agustus 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada awal pekan ini menyetujui penggunaan dua vaksin asal China, Sinovac dan Sinopharm.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sangat mungkin bagi mereka yang sudah menyelesaikan program vaksinasi dengan Sinopharm dan Sinovac diterima di Kerajaan, asalkan mereka juga menerima suntikan dari vaksin yang sudah disetujui di negara ini," kata Kemenkes Arab Saudi seperti dikutip dari Arab News.
Sebelumnya, Saudi mengakui empat jenis vaksin COVID-19, yaitu AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Dengan demikian, mereka yang sudah divaksin Sinovac dan Sinopharm tetap harus disuntik booster salah satu dari empat vaksin buatan Barat itu.
Tidak ada keterangan detail soal apakah Saudi akan memberikan vaksin-vaksin buatan China itu kepada warganya atau tidak.
Sebelum Kemenkes, pada bulan Juli 2021 pihak Imigrasi Arab Saudi juga sudah menerima kedua vaksi itu dengan memasukkan Sinovac dan Sinopharm dalam website sertifikasi vaksinasi yang harus diisi oleh pelancong.
ADVERTISEMENT
Pelancong yang telah disuntik dosis lengkap vaksin buatan China itu harus menerima suntikan ketiga/booster dari empat vaksin yang disetujui Arab Saudi, yaitu AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Moderna.
Pengumuman Kemenkes Arab Saudi itu disampaikan tak lama usai beberapa penelitian internasional menunjukkan, penggunaan dua dosis vaksin berbeda efektif dan aman mengatasi virus.
Penelitian internasional juga menunjukkan bahwa jarak pemberian dosis satu dan dua setidaknya tiga pekan.