Kemenkes: Kelelahan Memicu Penyakit Bawaan yang Diidap Petugas KPPS

14 Mei 2019 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Kesehatan RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Kesehatan RI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelelahan menjadi salah satu faktor banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat atau setelah menjalankan tugasnya. Menurut Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi, kelelahan ini akhirnya jadi memicu petugas yang sebelumnya sudah memiliki penyakit tertentu sebagai faktor risiko.
ADVERTISEMENT
Oscar mencontohkan seorang petugas yang meninggal karena penyakit jantung. Seharusnya, seseorang dengan faktor risiko penyakit ini tidak boleh terlalu lelah. Namun, saat bertugas, ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Sehingga hal inilah yang berdampak pada jantungnya.
Setidaknya, hasil itulah yang diterima Kemenkes berdasarkan laporan dari 17 provinsi. Bukan karena kelelahan, tapi kelelahanlah yang menjadi pemicu penyakit yang diidap oleh petugas hingga menjadi semakin parah.
Warga melakukan tabur bunga untuk menghormati 225 penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur, di Bundaran HI, jakarta, (28/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Kita melihat beberapa provinsi yang sudah kita dapatkan datanya, kita melihatnya tidak ada hal yang berhubungan langsung (dengan kelelahan). Tapi berkaitan dengan penyakit bawaan yang diderita petugas, di mana kelelahan menjadi trigger dari pada ini (meninggalnya petugas pemilu),” ungkap Oscar dalam keterangannya, Selasa (14/5).
ADVERTISEMENT
Oscar menyebutkan beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian paling banyak, seperti gagal jantung, stroke, hingga asma.
“Ada 13 penyakit, yang paling mendominasi jantung, kemudian infarct myocard (serangan jantung), koma hepatikum, stroke, dan hipertensi. Ini penyakit-penyakit yang memang sisi angka Riskesdas 2018 penyakit ini banyak diderita oleh masyarakat kita. Ini yang memang berkaitan dengan penyakit tidak menular,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya menemukan banyak TPS yang terpapar polusi asap rokok, sehingga memperburuk kondisi kesehatan petugas. Meski demikian, sebelum pelaksanaan pencoblosan 17 April 2019, Kemenkes telah berkomunikasi dengan dinas kesehatan dan rumah sakit di tiap-tiap daerah untuk waspada.
“Kemudian pada 22 April 2019, Kemenkes menegaskan dengan surat edaran untuk membantu membackup teman-teman (petugas pemilu) yang bertugas di lapangan untuk menyiapkan posko kesehatan. Dan alhamdulilah itu bergerak seluruh Indonesia dan kita backup betul,” tutup Oscar.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, sudah ada 445 petugas KPPS yang meninggal dunia dan lebih dari 10 ribu orang jatuh sakit selama menjalankan tugasnya.
Menurut data Kemenkes, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian petugas KPPS terbanyak, yakni 177 jiwa. Sementara itu, angka petugas KPPS yang sakit paling banyak terjadi di DKI Jakarta.