Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menemui Menko Polhukam Mahfud MD. Pertemuan itu digelar di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (18/10).
ADVERTISEMENT
"Ya saya melapor, kan saya di bawah koordinasi beliau. Saya melaporkan situasi dan sebagainya, itu kewajiban saya," kata Suhardi di Kemenkopolhukam.
Suhardi menjelaskan, dalam pertemuan itu, dibahas beberapa langkah-langkah yang akan dilakukan BNPT setelah penangkapan 26 teroris terkait aksi penyerangan di Polrestabes Medan, Sumatera Utara oleh Polda Sumut dan Densus 88. Pada prinsipnya, BNPT berusaha menekan angka kejahatan terorisme .
"Semuanya, kita bagaimana proses mereduksi semuanya, kemudian bagaimana kerja sama kemarin saya dipanggil Pak Wakil Presiden ke depannya kita akan mengkoordinasikan semua kementerian dan lembaga untuk sama-sama berbuat dalam rangka mengurangi (terorisme)," ucap Suhardi.
Suhardi juga menanggapi soal ditangkapnya salah seorang staf karyawan BUMN di PT Krakatau Steel (Persero) oleh Densus 88. Menurutnya, pelaku terorisme saat tersebar di berbagai instansi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang gini, jangankan BUMN, semuanya ada kok, polisi aja ada kok Polwan, saya ngomong sama Polri. Tapi tebal tipis, sedikit banyaknya kan masih beda-beda. Tapi sudah di mana saja. Artinya, tugas kita lah sekarang mereduksi itu," jelas Suhardi.
"Jadi ada treatment-treatment khusus ketika kita melihat ada anggota kita yang mungkin dalam tanda petik agak lain. Artinya yang sekarang kita kerjakan bagaimana yang sudah ada dan bagaimana untuk rekruitmen ke depannya," lanjutnya.
Sementara itu, Mahfud enggan berkomentar banyak terkait pertemuannya dengan Suhardi. Menurutnya, pertemuan ini merupakan koordinasi rutin dalam rangka mencegah agar masyarakat Indonesia agar tidak terjebak dalam kelompok terorisme .
"Cerita-cerita aja tentang terorisme, radikalisme dan macam-macsm, tukar informasi saja rutin. Kan kami dalam satu koordinasi ya, jadi enggak ada yang baru, enggak ada yang istimewa ya yang dibicarakan Pak Suhardi dan saya bicarakan yang sudah sering muncul di masyarakat, lalu kita bicara segi-segi follow up-nya gimana, gitu saja," kata Mahfud.
ADVERTISEMENT