Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Ketika Di tengah aksi protes anti-rasialisme di Inggris yang diwarnai bentrok antar warga, sebuah aksi kemanusiaan tertangkap kamera. Seorang warga kulit hitam menyelamatkan pria kulit putih yang menjadi bulan-bulanan massa.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, peristiwa ini terjadi di Jembatan Waterloo, London, Inggris, pada Sabtu lalu. Ketika itu, massa tengah melakukan aksi memprotes rasialisme yang terinspirasi pada aksi serupa di Amerika Serikat.
Di Inggris, kematian George Floyd oleh polisi di Minneapolis, AS, memicu protes besar. Aksi bertajuk sama, Black Lives Matters, di Inggris mendesak pemerintah merobohkan patung-patuh tokoh-tokoh pedagang budak dan rasialis, termasuk Winston Churchill.
Aksi di London mendapatkan tandingan dari massa warga kulit putih, yang sebagian besar penganut paham sayap kanan ekstrem, para Skinhead. Bentrokan tak terelakkan antar kedua kubu massa.
Dalam sebuah peristiwa, seorang pria kulit putih dihajar massa. Aksi itu tertangkap kamera fotografer Reuters, Dylan Martinez. Pria kulit putih itu terlihat mengalami luka-luka bekas pukulan di wajahnya, dikerumuni beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Di saat seperti itu datanglah pria kulit hitam tinggi besar yang menyelamatkannya. Dengan mudahnya pria itu dibopong di bahunya, dibawa menjauhi massa yang mengamuk. Sementara beberapa orang kawannya, terlihat juga melindungi mereka.
Martinez berhasil mengabadikan adegan itu dengan kameranya. Tak butuh waktu lama, foto itu langsung viral di media sosial. Di akun Reuters, ribuan orang melayangkan komentarnya dan membagikan foto itu.
"Di antara semua keburukan itu, sebuah momen indah kemanusiaan," ujar jurnalis Piers Morgan di akun Twitternya.
Media Inggris mengidentifikasi pria kulit hitam itu sebagai Patrick Hutchinson. Dia adalah ayah dan kakek dari dua anak dan satu cucu. Hutchinson adalah pelatih atletik profesional, tak heran jika badannya tinggi besar dan berotot.
ADVERTISEMENT
Kepada Channel 4 News pada Minggu (14/6), dia mengisahkan peristiwa itu terjadi di tengah situasi yang mengerikan. Hutchinson mengatakan dia dan kawan-kawannya harus menyelamatkan pria itu karena massa mengamuk.
"Kawan-kawan saya masuk ke kerumunan itu, membentuk perlindungan di sekitar dia untuk menghentikan serangan fisik lagi. Hidupnya dalam bahaya," kata Hutchinson.
"Saya menggendongnya dan menempatkannya di bahu lalu berjalan ke arah polisi, sementara kawan-kawan saya melindungi saya dan pria di bahu saya," lanjut dia lagi.
Dalam bentrokan akhir pekan tersebut, polisi menahan 113 orang. Sebanyak 23 aparat menderita luka dalam bentrokan dengan massa.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona
ADVERTISEMENT