Khotbah Pemakaman Paus Fransiskus: Sampai Hari Terakhir, Dia Gembala yang Baik

26 April 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus berkeliling Lapangan Santo Petrus dengan mobil Paus saat perayaan Paskah di Vatikan pada Minggu (17/4/2022).
 Foto: Yara Nardi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus berkeliling Lapangan Santo Petrus dengan mobil Paus saat perayaan Paskah di Vatikan pada Minggu (17/4/2022). Foto: Yara Nardi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Khotbah misa pemakaman Paus Fransiskus menyinggung sosoknya yang selalu menjadi gembala yang baik. Paus disebut telah memberikan seluruh dirinya demi orang lain, bahkan hingga hari-hari terakhirnya di dunia.
ADVERTISEMENT
Mengutip CNN, khotbah ini dibawakan oleh Kardinal Giovanni Battista Re di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4) waktu setempat.
"Kita tercerahkan dengan Injil. Suara Kristus kepada murid-Nya, Petrus, 'Apakah kau mencintai-Ku lebih dari ini?'. Jawaban Petrus meyakinkannya. 'Tuhan, Engkau tahu aku mencintai-Mu'. Maka Yesus memberikan misi besar: 'Gembalakan domba-Ku'," kata Kardinal Re dalam khotbahnya.
Kardinal Re mengatakan, hal itu tercermin dari tindakan Paus Fransiskus yang sampai saat terakhirnya bertindak sebagai gembala yang baik.
"Di samping penderitaan penyakitnya, Paus Fransiskus tetap memberi. Sampai hari terakhirnya, dia membuktikan sebagai gembala yang baik," ungkapnya.
Anggota klerus memegang Kitab Injil saat Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4/2025). Foto: Yara Nardi/Reuters
"Gambaran terakhir yang kita miliki tentang dirinya, yang akan tetap terpatri dalam ingatan kita, adalah pada hari Minggu lalu, Minggu Paskah, ketika Paus Fransiskus, meskipun mengalami masalah kesehatan yang serius, tetap ingin memberikan berkatnya kepada kita dari balkon Basilika Santo Petrus," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penampilan terakhirnya di hadapan umat, Kardinal Re mengatakan Paus Fransiskus tetap memberikan berkat Paskah.
Meski saat itu kondisi Paus Fransiskus lemah, dia tetap turun ke Lapangan Santo Petrus, menaiki Pope Mobile, dan memberikan berkat kepada umat.
"Dengan doa-doa kita, kini kita menyerahkan jiwa Paus tercinta kita kepada Allah, agar Ia menganugerahkan kebahagiaan abadi dalam pancaran kasih-Nya yang agung dan mulia," tutur Kardinal Re.