Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kim Jong-un Uji Coba Pesawat Perang Baru 'Drone Bunuh Diri AI'
27 Maret 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi uji coba pesawat nirawak (drone) bunuh diri dan pengintaian baru yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI).
ADVERTISEMENT
Menurut laporan media pemerintah (KCNA) pada Kamis (27/3), teknologi ini akan menjadi prioritas utama dalam modernisasi militer Pyongyang.
Kim mengaku “sangat puas” dengan hasil produksi drone pengintai baru yang dirancang untuk melacak dan memantau target musuh di darat dan laut.
Ia pun menyaksikan uji coba drone bunuh diri yang meledak saat mengenai target, menunjukkan kemampuan serangan taktis baru yang dikembangkan negaranya.
“Peralatan nirawak dan kecerdasan buatan harus menjadi prioritas utama dalam penguatan angkatan bersenjata,” kata Kim, seperti dikutip KCNA.
Ia menekankan perlunya percepatan produksi drone cerdas sebagai bagian dari strategi pertahanan jangka panjang.
Ancaman Baru di Medan Perang
Foto-foto yang dirilis menunjukkan Kim menginspeksi drone yang menyerupai RQ-4 Global Hawk milik AS.
Pengamat militer menilai pengembangan ini sejalan dengan tren peperangan modern, di mana drone menjadi elemen kunci dalam operasi militer.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Korut juga mengembangkan sistem pengacauan elektronik, teknologi yang sebelumnya digunakan untuk mengganggu sinyal GPS di Korea Selatan.
Militer Seoul melaporkan beberapa kali mengalami gangguan navigasi akibat serangan siber dari Pyongyang.
Laporan ini muncul di tengah kabar dukungan teknologi Rusia sebagai imbalan atas bantuan militer Korut dalam perang Ukraina.
Pyongyang diduga mengirim pasukan ke Rusia dan menyediakan senjata bagi Moskow, sebuah klaim yang dibantah oleh kedua negara.
Militer Korea Selatan menyatakan belum dapat mengonfirmasi efektivitas drone baru tersebut. Namun, pejabat Seoul mencurigai bahwa pengembangan ini melibatkan teknologi dan suku cadang dari Rusia.
“Pesawat itu besar dan berat, mungkin rentan terhadap intersepsi,” kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Lee Sung-jun.
Korea Utara sebelumnya menguji coba drone serang pada Agustus 2023, langkah baru dalam pengembangan persenjataan otonom.
ADVERTISEMENT
Empat bulan lalu, Kim juga sempat memerintahkan produksi massal drone kamikaze yang dirancang untuk membawa bahan peledak dan menabrak target musuh.
Pengamat militer menilai pasukan Korut yang bertempur di Ukraina akan memperoleh pengalaman berharga dalam peperangan modern, terutama dalam penggunaan drone dalam pertempuran.