Konsep TOD Akan Diperluas Hingga Bodetabek, Butuh Anggaran Rp 8 T

22 September 2022 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri opening Transit Oriented Development Forum 2022 di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022). Foto: PPID Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri opening Transit Oriented Development Forum 2022 di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022). Foto: PPID Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsep pembangunan kota berorientasi pada transit angkutan umum massal atau Transit Oriented Development (TOD) rencananya akan diperluas hingga Bodetabek.
ADVERTISEMENT
Rencana perluasan program ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 yang disusun oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, yang disahkan di ujung masa jabatannya.
Dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024, pengembangan kawasan dengan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) di Jabodetabek membutuhkan anggaran hingga Rp 8 triliun. Pembangunan ini berada di bawah Kemenhub, pemerintah daerah, dan KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha).
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri opening Transit Oriented Development Forum 2022 di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022). Foto: PPID Jakarta
“Dalam konsep pengembangan kota berorientasi transit/ Transit Oriented Development, jaringan transportasi umum massal direncanakan sebagai struktur utama pembentuk ruang kota Jakarta,” demikian tertulis dalam RPD 2023-2024, dikutip Kamis (22/9).
Lebih lanjut mengenai perluasan TOD, terdapat dua langkah utama yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Di antaranya adalah perluasan jaringan transportasi rel dan pengadaan BRT koridor utama.
ADVERTISEMENT
“Penyesuaian alokasi ruang, di mana dapat dilakukan upzoning/ rezoning dan penciptaan kawasan mixed-used pada kawasan sekitar titik transit (Wilayah Pengembangan) untuk mengakomodir pembangunan yang lebih padat di kawasan TOD dengan prasyarat dan kriteria tertentu,” lanjutnya.
Kondisi perkembangan Perempatan (TOD) Kawasan Gedung ASEAN. Foto: Googlemaps
Perluasan konsep TOD ini juga dikerjakan beriringan dengan pengadaan infrastruktur digital seperti coworking space, training space, dan sector spesific space untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang berlokasi di kawasan TOD. Sehingga nantinya pusat aktivitas masyarakat akan terpusat pada titik TOD.
“Pemusatan aktivitas dan penduduk akan diarahkan di sekitar titik transit dalam rangka efisiensi pergerakan penduduk dan penggunaan ruang kota, serta mempermudah pencapaian kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Untuk saat ini, beberapa lokasi TOD yang sudah dibangun adalah TOD Dukuh Atas, TOD Lebak Bulus, dan TOD Blok M yang ditandai dengan diresmikannya Taman Literasi Martha Tiahahu.
ADVERTISEMENT