Korban Ketiga di Kasus Kalideres Alami Pathological Grieving, Apa Itu?

9 Desember 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers akhir penyampaian hasil penyelidikan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jumat (9/12).  Foto: Ananta Erlangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers akhir penyampaian hasil penyelidikan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jumat (9/12). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya akhirnya menutup penyelidikan kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, psikolog forensik dan tim lainnya, terungkap bahwa empat orang korban mengalami kematian wajar dengan tidak wajar.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers yang digelar Jumat (9/12), akhirnya terjawab alasan kenapa keluarga tak memakamkan anggota keluarga yang meninggal dunia.
Salah satu penyebabnya adalah sebuah kondisi yang disebut Pathological Grieving, atau delusi patologis yang ditemukan pada diri korban ketiga, Dian Fabbyana Apsari Dewi.
"Pasca-kematian, Ibu Renny Margaretha Gunawan (korban kedua) ini tidak dimakamkan. Tentunya ini juga menjadi pertanyaan. Lalu kami mendapatkan ada situasi deny (penolakan) pada anaknya, Mbak Dian, dalam bentuk pathological grieving," ujar Ketua Apisfor, Reni Kusumowardhani dalam jumpa pers.
Kondisi terkini rumah yang semua penghuninya ditemukan tewas membusuk di Jl. Taman Asri 3, RT.9/RW.4, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Saat itu, Dian seperti membangun sebuah keyakinan seolah-olah sang ibunda masih hidup. Sehingga jenazah Renny diperlakukan selayaknya orang yang masih hidup.
"Dirawat, dibersihkan, ini tampak seperti di TKP. Alasnya itu masih sangat bersih dan hasil autopsi juga menunjukkan bahwa dia tampak seperti dirawat dan posisinya pun seperti tidur," jelas Reni.
ADVERTISEMENT
Namun, karena kondisi keuangan keluarga yang menipis, dan uang tersebut dibutuhkan untuk bertahan hidup, maka anggota keluarga yang tersisa memutuskan untuk tak memakamkan jenazah Renny.
"Namun karena kondisi keuangan juga menipis, dibutuhkan untuk hidup bagi yang tersisa di sini adalah Budi (Budyanto Gunawan) dan Dian yang masih hidup, maka keberadaan mayat Rudy yang sudah meninggal sebelumnya, ini membuat Budi dan Dian sulit untuk kemudian bisa terbuka menghubungi dan meminta bantuan pada keluarga. Akhirnya jenazah Ibu Renny tidak dimakamkan," jelas Reni.
Denah Rumah Keluarga yang Mati di Kalideres. Foto: kumparan