Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jelang pemilu Amerika Serikat (AS) Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik pada Selasa (5/11). Informasi itu diungkap militer Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Ini adalah uji coba senjata kedua Korut dalam waktu kurang dari sepekan. Sebelumnya Korut melepaskan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Adapun keterangan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, mereka mendeteksi peluncuran sejumlah rudal balistik jarak pendek pada pukul 7.30 waktu setempat, pada Selasa ini. Rudal itu ditembakkan menuju sebelah timur perairan semenanjung Korea.
Mereka menyebut, rudal itu terbang sejauh 400 kilometer dari lokasi peluncuran. Militer Korsel menyebut, informasi itu sudah diberikan ke Jepang dan Amerika Serikat.
"Dalam mempersiapkan peluncuran tambahan, militer kami memperkuat pengawasan dan kewaspadaan," ucap Kepala Staf Gabungan Militer Korsel seperti dikutip dari Reuters.
Tak lama berselang, juru bicara Pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi angkat bicara. Dia menyebut, tindakan Korut ini membahayakan.
ADVERTISEMENT
"Peluncuran rudal balistik berulang kali oleh Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan negara kami," ujar Hayashi.
Uji coba Korut sendiri dilakukan setelah latihan perang gabungan antara AS, Jepang dan Korsel. Latihan itu merupakan respons uji coba rudal balistik antarbenua.
Tindakan AS dan sekutunya membuat Korut marah. Korut menduga latihan bertujuan sebagai persiapan invasi ke negaranya.
Sementara itu, Korut lewat kantor berita KCNA pada Selasa (5/11) menyatakan, rangkaian uji coba adalah tindakan mendesak yang mesti mereka lakukan.
"Ini adalah bukti mutlak tentang validasi dan urgensi garis pembangunan kekuatan nuklir yang telah kami pilih dan tetapkan," ucap Pemerintah Korut.
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 7 November 2024, 10:11 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini