Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan ada 5.175 orang petugas lainnya mengalami sakit. Arief tidak merinci identitas petugas yang meninggal atau sakit.
"Ini yang banyak dijadikan diskusi di publik tentang jumlah petugas yang meninggal dan petugas yang sakit. Kami sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kita," kata Arief di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).
Menurut Arief, setiap penyelenggaraan Pemilu selalu ada petugas yang meninggal dunia. Akan tetapi, pada Pemilu 2019 menjadi perhatian publik yang karena jumlahnya besar.
"Tentu ini bukan hal yang nyaman bagi kita melihat angka ini. Walaupun sebetulnya petugas yang meninggal dunia dari pemilu ke pemilu itu selalu ada. Tetapi di pemilu sebelumnya pergulatannya diskusinya tidak sebanyak yang terjadi di pemilu 2019," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah kejadian serupa di pemilu selanjutnya, KPU mengusulkan penerapan e-rekap atau perhitungan suara online.
"Kami mengusulkan ada penerapan e-rekap, kemudian membuat salinan surat suara dalam bentuk digital, perbaikan desain bentuk keserentakan dalam pemilu ke depan. Mengalokasikan anggaran untuk dukungan pelaksanaan pemilu di luar negeri pada kementerian luar negeri," kata Arief.
"Dilakukannya rekrutmen KPU secara serentak dan tidak dilakukan proses rekrutmen KPU pada tahapan pelaksanaan pemilu serentak," tambahnya.
Acara refleksi ini dihadiri oleh komisioner KPU lainnya antara lain Evi Novida Ginting Manik dan Hasyim Asy'ari. Selain itu hadir Plt Ketua DKPP Muhammad dan Komisioner Bawaslu M Afifuddin, mantan Ketua KPU Ramlan Surbakti dan mantan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay.
ADVERTISEMENT