Kriminal Jabodetabek: Motif Pemukulan Lurah Cipete; DPO Bom Bali Tiba di Jakarta

17 Desember 2020 7:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa kriminal kembali terjadi sepanjang Rabu (16/12). kumparan telah merangkum sejumlah peristiwa kriminal tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada beragam kasus, mulai dari pemukulan Lurah Cipete Utara, Mimpi Haikal Hassan yang bertemu dengan Rasulullah hingga gembong teroris yang telah dipindahkan ke Jakarta untuk kelanjutan proses hukum. Berikut rangkumannya:

Motif Pemukulan Lurah Cipete Utara saat Bubarkan Kerumunan: Emosi Karena Ditegur

Polres Jakarta Selatan telah menangkap RQ dan RK. Mereka adalah pelaku pemukulan Nurcahya, Lurah Cipete Utara yang dipukul saat membubarkan kerumunan di Kafe Waroeng Brothers Coffee & Resto, Kemang Selatan, Jakarta Selatan. Menurut polisi, kedua pelaku ini emosi karena ditegur oleh sang lurah.
"Ya karena dari yang bersangkutan emosi atau marah karena ditegur untuk dibubarkan atau pun tidak melaksanakan physical distancing," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (15/12).
ADVERTISEMENT

Polda Metro Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi Pria di Bekasi

Setelah menangkap A, polisi menggelar rekonstruksi kasus mutilasi pria di Bekasi. A adalah pelaku yang masih berusia 17 tahun.
Rekontruksi digelar di lokasi pembunuhan dan mutilasi di Bekasi pada Rabu (16/12) sekitar pukul 11.00 WIB.
A ditangkap saat main PS di Kranji, Bekasi. Ia tega membunuh korban yang bernama Donny Saputra karena kesal telah disodomi berkali-kali.

Tabrak 2 Mobil, Salshabilla Adriani Dipastikan Tidak Mabuk maupun Pakai Narkoba

Artis Salshabilla Adriani diduga mabuk saat menabrak dua mobil dan seorang tukang parkir di Jalan Kemang Raya, Selasa (15/12) malam. Namun hal itu dibantah kepolisian.
Panit Laka Lantas Polres Jakarta Selatan Iptu Mulyadi mengatakan dari pemeriksaan polisi, artis Salshabilla tidak dalam pengaruh alkohol saat berkendara.
Artis Salshabilla Adriani usai menabrak 2 mobil di Kemang, Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
"Tidak mabuk. Kata siapa itu [mabuk]. Dia kurang konsentrasi makanya nabrak," kata Mulyadi saat dikonfirmasi kumparan, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
Usai menabrak kedua mobil tersebut, Salshabilla dibantu keluar oleh rekannya. Ekspresinya kosong, ia tidak bisa berkata-kata dan langsung dievakuasi oleh rekannya dari lokasi.

Ucapan Mimpi Bertemu Rasulullah yang Buat Haikal Hassan Dilaporkan ke Polisi

Haikal Hassan dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Gus Rofi'i, Ketua Umum Forum Pejuang Islam. Ia dilaporkan karena mengaku mimpi bertemu Rasulullah. Menurut Rofi'i, hal tersebut menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam.
"Kita ngelaporin Ustaz Haikal Hassan karena ada keresahan ya di kalangan umat islam para kiai para ulama," ucap Ketua Umum Forum Pejuang Islam Gus Rofi'i saat dihubungi kumparan, Rabu (16/12).
Dasar pelaporan Rofi'i adalah video Haikal Hassan yang disiarkan oleh media internal FPI. Saat itu, Haikal Hassan tengah bercerita tentang kepergian kedua anaknya yang meninggal saat masih kecil.
ADVERTISEMENT
"Demi Allah dikubur ini, demi Allah di waktu hujan ini, enggak lama Rasulullah datang memegang tangan Umar anak saya, demi Allah memegang Salma anak saya seraya berucap kepada saya, jangan takut, kata Rasulullah, jangan khawatir, kata Rasulullah, Salma dan Umar bersama saya. Demi Allah saya mendengar langsung Rasulullah berkata demikian sambil megang tangan Umar dan sambil megang tangan Salma. Hari ini saya saksikan, saya sampaikan kepada ibu cerita yang belum pernah sampaikan ke mana-mana. Saya takut dibilang ria, tapi itu yang terjadi," kata Haikal Hassan.

Siapa Badan Antiteror FPI? Kelompok yang Lempar Molotov ke Kantor PDIP Cileungsi

Polres Bogor telah mengidentifikasi pelaku pelemparan molotov ke kantor PDIP di Cileungsi. Mereka menyebut, kelompok tersebut adalah badan Antiteror FPI.
ADVERTISEMENT
Aziz Yanuar, Sekretaris Bantuan Hukum FPI, lantas membenarkan keberadaan organisasi tersebut.
Kuasa hukum Bachtiar Nasir, Aziz Yanuar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Itu salah satu sayap organisasi FPI,” kata Aziz kepada kumparan, Rabu (16/12).
Namun Aziz enggan memberi informasi lebih lengkap terkait struktur atau tugas dari organisasi tersebut.
“Pengurusnya kan sekarang belum ada karena baru kelar masanya (periode pengurus berakhir 2020),” ujar Azis.

Emak-emak Ditangkap di Ciputat karena Diduga Hina Jokowi dan Megawati

Seorang emak-emak berinisial LS (49) ditangkap polisi karena diduga menghina Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Ghozali Luhulima mengatakan, emak-emak ini ditangkap di rumahnya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. Aksi penghinaan itu dilakukan pelaku dalam sebuah video yang kemudian tersebar di media sosial.
ADVERTISEMENT
"Ditangkap di kediamannya, daerah Ciputat, Tangerang Jakarta Selatan," kata Ghozali saat dikonfirmasi, Rabu (16/12).
Menurut Ghozali, video itu direkam oleh pelaku pada tahun 2019 lalu, tetapi baru viral sekarang ini.
"Video udah lama, kenapa baru ada sekarang," ujarnya.
Profesor Bom Upik Lawanga dan DPO Bom Bali Zulkarnaen Tiba di Jakarta
Densus 88 antiteror membawa tersangka teroris, profesor bom Upik Lawanga dan DPO kasus bom bali Zulkarnaen ke Jakarta. Mereka dibawa bersama 21 tersangka lain kasus terorisme.
Polisi membawa mereka dari Lampung ke Jakarta melalui Bandara Soetta. Setibanya di bandara, satu per satu tersangka dibawa ke mobil Densus 88 dengan pengawalan ketat polisi bersenjata lengkap.
"23 tersangka teroris ini, kenapa saya katakan begitu, karena mereka sudah tersangka bukan lagi terduga teroris. Mereka akan dibawa ke tahanan khusus teroris," kata Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT