Kronologi Geger Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio yang Bikin Gaduh se-Indonesia

2 Agustus 2021 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan Rp 2 Triliun untuk penanganan COVID-19.  Foto: Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan Rp 2 Triliun untuk penanganan COVID-19. Foto: Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Harapan besar di tengah paceklik panjang COVID-19 ditawarkan keluarga Akidi Tio. Anak bungsunya mendatangi Polda Sumatera Selatan menyampaikan niatnya menghibahkan Rp 2 triliun untuk membantu warga Sumatera Selatan yang terdampak COVID-19.
ADVERTISEMENT
Belakangan bantuan Rp 2 T itu tak kunjung mendapat kejelasan. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri, mengaku belum mendapatkan bantuan itu. Terbaru, anak bungsu Akidi Tio yakni Heriyanti ditangkap kepolisian pada Senin (2/8).
Lalu bagaimana awal mula mencuatnya bantuan Rp 2 Triliun itu? Berikut kumparan merangkum kronologi hebohnya bantuan tersebut;
Senin 26 Juli
Anak bungsu Akidi Tio yakni Heriyanti didampingi juru bicara keluarganya dr Hardi Darmawan datang ke Mapolda Sumsel dalam rangka penyerahan bantuan Rp 2 T secara simbolis.
Acara penyerahan tersebut berlangsung di salah satu ruangan Polda Sumsel. Selain dihadiri Kapolda juga turut hadir Gubernur Sumsel Herman Heru, Danrem 004 Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji, dan pemuka agama lainnya.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menyebar luas, bahkan menyita tokoh politik nasional dan dianggap sebagai bantuan terbesar yang pernah diberikan di Indonesia.
Selasa 27 Juli
Juru bicara keluarga Akidi Tio yakni dr Hardi Darmawan mengungkap identitas dermawan Akidi Tio. Saat itu digambarkan bahwa Akidi Tio merupakan pengusaha yang berasal dari Aceh.
Akidi Tio juga disebut memiliki usaha di Sumatera Selatan berupa pabrik kecap hingga perkebunan sawit. dr Hardi yang juga dokter keluarga Akidi menyebut Akidi Tio semasa hidupnya suka membantu dan menolong orang tapi tak dipublikasikan.
Rabu 28 Juli
dr Hardi Darmawan mengungkapkan bahwa uang Rp 2 T akan ditransfer langsung ke Kapolda Sumsel bukan ke Satgas COVID-19. Saat itu, Hardi mengeklaim bahwa uang tersebut sudah ditransfer yang disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan platform media. Namun dia tak memberi bukti transfer uang itu.
ADVERTISEMENT
Kamis 29 Juli
Kabid Keuangan Polda Sumsel Kombes Heni mendatangi kediaman anak bungsu Akidi Tio. Wartawan yang berada di lokasi saat itu diusir dan diminta menjauh dari anak Akidi Tio.
“Nanti semua informasi satu pintu,” kata Kombes Pol Heni.
Di tempat lain, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kanwil Sumsel mengaku belum ada pendaftaran soal proses transfer uang Rp 2 T.
Jumat 30 Juli
dr Hardi Darmawan kembali menegaskan bahwa uang Rp 2 T sudah dikirim ke Kapolda Sumsel. Namun dia tak kunjung memberi bukti penyerahan.
“Sudah-sudah,” kata Hardi dalam wawancara bersama Helmy Yahya dalam tayangan YouTubenya.
Bantuan Rp 2 T ini juga turut menarik Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dia ikut mendalami sosok Akidi Tio.
ADVERTISEMENT
Senin 2 Agustus
Susi Pudjiastuti hingga Hotman Paris ikut menyoroti kejelasan bantuan Rp 2 T. Mereka meminta agar kabar bantuan itu diperjelas keluarga Akidi Tio karena menyangkut informasi ke publik.
Pukul 11.00 WIB
Kapolda Sumsel kepada kumparan mengungkapkan bahwa uang belum dikirim keluarga Akidi Tio.
Pukul 12.00 WIB
Polda Sumsel menangkap anak bungsu Akidi Tio yakni Heriyanti alias Ahong. Dia dibawa dari rumahnya. Hingga saat ini masih berstatus terperiksa.