kumparan Raih Penghargaan dari Waste4Change

4 Januari 2021 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi aplikasi kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aplikasi kumparan. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan baru saja menerima penghargaan dari PT Wasteforchange Alam Indonesia atau Waste4Change karena dinilai telah ikut berkontribusi dalam 10 media yang mendukung pengelolaan sampah di Indonesia serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Penghargaan itu dihelat pada 17 Desember 2020 lalu melalui acara Waste4Change Appreciation Day. Acara ini juga bertujuan menjalin komunikasi dan sinergi yang kuat antara Waste4Change dan para stakeholder dari pemerintahan di bidang terkait, swasta, perorangan termasuk media dalam hal perubahan pengelolaan sampah.
Managing Director Waste4Change M Bijaksana Junerosano menjelaskan, isu persampahan di Indonesia saat ini semakin emergency. Hal itu diperkuat dengan beberapa TPA sudah sudah mulai overload atau kelebihan kapasitas.
"Isu sampah bukan sekadar penting tapi emergency artinya sangat penting dan urgent sampai beberapa TPA sekarang sudah penuh. Piyungan contohnya di Yogyakarta sudah penuh, sudah ditolak oleh warga sampahnya engga boleh masuk lagi ke TPA itu jadi bingung harus diapain," kata pria yang akrab disapa Sano itu, Senin (4/1).
com-Ilustrasi Tempat Pembuangan Sampah Foto: Shutterstock
Sano menjelaskan, jika masalah sampah ini tidak segera ditangani dengan baik maka akan menjadi bom waktu. Sebab berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Februari 2019, Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen diangkut dan ditimbun ke TPA, 10 persen didaur ulang dan sedangkan 30 persen sisanya tidak terkelola dan mencemari lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memiliki target kapasitas pengelolaan sampah mencapai 100 persen sementara persentase pemilahan sampah oleh masyarakat dapat mencapai 50 persen pada 2025.
"Nah ini gejala-gejala yang kami amati kalau tidak berhati-hati, kita betul-betul menemukan bom waktu soal isu persampahan ini dan ekosistem pengelolaan sampah yang baik dan benar perlu dibenahi. Ekosistem ini artinya banyak sekali elemennya baik itu elemen dari pemerintah, swasta, universitas, media dan lain-lain perlu untuk berperan secara kondusif agar ekosistemnya terwujud dengan baik," ucap Seno.

Kenapa kumparan Mendapat Penghargaan dari Waste4Change?

Seno memaparkan, ada empat kategori penghargaan dalam acara Appreciation Day. Pertama adalah Responsible Waste Management yang diberikan kepada institusi yang melakukan pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kedua kategori Zero Waste to Landfill diberikan kepada institusi yang melakukan upaya pengurangan sampah yang berakhir di TPA. Ketiga kategori Extended Producer Responsibility diberikan kepada brand yang melakukan pertanggungjawaban terhadap sampah dari pelanggannya.
Terakhir adalah apresiasi khusus kepada media di mana kumparan termasuk dari 10 media yang meraih penghargaan ini.
Mengenai alasan dipilihnya kumparan, Seno mengatakan kumparan cukup aktif dalam mengangkat isu sampah. Selain itu kumparan juga sudah pernah berkolaborasi dengan Waste4Change membuat tulisan mengenai edukasi terhadap sampah.
"Salah satunya mengangkat profile Waste4Change juga bekerja sama dengan kami untuk menceritakan isu persampahan. Setahuku di tahun 2019 kumparan bersama kami bikin cerita persampahan dari seluruh provinsi di Indonesia atau 34 provinsi," kata Seno.
ADVERTISEMENT
"Nah hal seperti ini kami nilai adalah sebuah effort yang sangat penting menyuburkan ekosistem tadi karena kami lihat Indonesia perlu diberikan terus-terusan informasi tentang kondisi realitanya yang saat ini kondisinya masih negatif dan juga bukan hanya mengangkat isu negatifnya tetapi juga dibutuhkan pemberitaan terkait solusinya dan langkah-langkah praktis supaya masyarakat, pemerintah dan yang lain tahu bawa ini bisa diselesaikan," tambah dia.
Selain itu, Seno mengatakan kumparan merupakan media kekinian yang terus mengikuti perubahan zaman. Sehingga hal ini menjadi penilaian lain mengapa kumparan ikut mendapat penghargaan itu.
"kumparan bukan media mainstream yang jalurnya kayak TV tapi media yang mengikuti arus perkembangan zaman jadi bisa memberikan alternatif cara menyampaikan informasi justru lebih bisa menyebar tajam ke semua pihak karena bisa diakses kapan pun engga ketinggalan," jelas Seno.
ADVERTISEMENT
"Kalau berita kan bisa ketinggalan kalau kumparan kita bisa liat video kapan pun, artikelnya kapan pun dan lain-lain dan semua masyarakat pengguna internet bisa mengaksesnya. Jadi menurutku ini kategori kami lihat betul-betul melihat kekuatan kumparan apalagi ada ruang bagi komunitas untuk ikut menceritakan dan memberitakan daerahnya masing-masing dengan bikin akun di kumparan jadi itu salah satu kenapa kita beri apresiasi ke kumparan," tutur dia.