Kurikulum Baru di Sekolah: AI dan Coding Jadi Mapel Pilihan di Sekolah Pilihan

11 November 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti mengungkapkan sudah berdiskusi dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk menambahkan pelajaran coding sebagai mata pelajaran pilihan untuk beberapa sekolah pilihan.
ADVERTISEMENT
“Kami sampaikan dalam rencana kami untuk pembaharuan kurikulum yang akan datang itu akan menambahkan mata pelajaran artificial intelligence dan coding sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah yang memang sudah mampu melaksanakan,” kata Mu’ti kepada wartawan di sela-sela acara Rapat Koordinasi kebijakan pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah di Sheraton Gandaria, Jakarta, Senin (11/11).
Mu’ti mengatakan, mata pelajaran tersebut memang tidak diajarkan di semua sekolah karena membutuhkan dukungan sarana yang cukup.
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti di acara Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Sheraton Hotel Gandaria, Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
“Sarana internet yang juga harus bagus dan belum seluruh sekolah kita ini memiliki sarana itu dengan nanti sifatnya masih pilihan,” ungkapnya.
Sekum PP Muhammadiyah itu menyebut, dengan adanya mata pelajaran tersebut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan generasi yang siap digital.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wapres Gibran Rakabuming Raka yang juga memberikan sambutan pada acara tersebut juga mengatakan agar Mendikdasmen agar coding bisa diajarkan mulai tingkat SD atau SMP.
“Jadi jangan sampai kita kalah dengan India karena saya lagi bapak ibu, ya untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas,” tuturnya.
“Kita pengin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya,” tutup dia.