Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lagi, Assad Bantai Rakyat Suriah dengan Senjata Kimia
5 April 2017 14:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Rezim Bashar al-Assad kembali dituding melancarkan serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang di Suriah, termasuk anak-anak. Insiden ini mengulang kembali mimpi buruk tahun 2013, saat 1.500 orang tewas dihantam gas sarin.
ADVERTISEMENT
Menurut lembaga pemantau konflik Suriah yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya 58 orang tewas mengenaskan, termasuk 11 anak-anak, dalam serangan dini hari di kota Khan Sheikhoun yang dikuasai pejuang oposisi pada Selasa (4/4). Saksi mengatakan, puluhan orang tewas setelah jet Sukhoi yang dioperasikan pasukan Rusia dan Suriah menyerang kota di sebelah selatan Idlib itu.
Dalam video yang muncul usai serangan, terlihat para korban anak-anak yang tewas dengan mulut berbusa dan wajah pucat. Anak-anak itu tinggal bercelana dalam, disiram air dengan selang untuk mengurangi efek racun kimia. Beberapa anak yang dilarikan ke rumah sakit, terlihat digendong dalam keadaan lunglai, entah masih hidup atau telah tewas.
Diduga serangan kali ini menggunakan gas klorin. Terpapar gas ini, seseorang akan mengalami sesak nafas, asma, muntah-muntah, pusing, terbakar mata dan kulit.
ADVERTISEMENT
Pemandangan ini pernah terlihat pada tahun 2013 lalu, saat serangan kimia mengincar kota Ghouta. Saat itu 1.500 orang meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan.
Usai serangan di Ghouta, Assad berjanji memusnahkan sebanyak 1.300 ton senjata kimia mereka menyusul ancaman Amerika Serikat. Tapi nyatanya, sejak hari ini serangan kimia masih saja dilakukan oleh rezim Assad di Damaskus.
Dalam pernyataannya, Assad membantah melakukan serangan itu dan menyalahkan kelompok oposisi yang ingin menjebak pemerintah. Bantahan yang sama disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow, yang mengatakan racun kimia berasal dari gudang senjata pemberontak yang dihantam serangan udara Suriah.
Namun bantahan itu tidak memiliki bukti yang kuat. Lembaga HAM Human Right Watch mengatakan rezim Assad telah melancarkan sedikitnya delapan serangan bom kimia jenis klorin ke wilayah yang dikuasai oposisi sejak tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan gabungan PBB dan badan pengawas senjata kimia internasional mengatakan pemerintah Suriah setidaknya melancarkan tiga serangan kimia pada 2014 dan 2015, padahal setahun sebelumnya Assad berjanji tidak akan melancarkan serangan jenis ini lagi.
Pekan ini saja muncul tiga kali laporan serangan senjata kimia, dua di provinsi Hama dan satu di daerah yang tidak jauh dari Khan Sheikhoun. Menurut pejuang oposisi dan para dokter, serangan pekan ini adalah yang terburuk sejak serangan gas sarin di Ghouta.
Serangan tersebut menuai kecaman dari pemerintah Amerika Serikat. Presiden Donald Trump mengatakan itu adalah serangan yang "biadab" dan "tidak bisa diabaikan oleh dunia."
ADVERTISEMENT
Dewan Keamanan PBB akan menggelar rapat darurat pada Rabu untuk membahas serangan yang terjadi di tengah upaya mendamaikan kubu yang bertikai di Suriah.