Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Lembaga Relawan White Helmet Berdiri di Indonesia
5 Mei 2017 13:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
White Helmets terkenal di Suriah sebagai organisasi relawan kemanusiaan yang berani mati. Bernama resmi Pertahanan Sipil Suriah (SCD), White Helmets banyak menyelamatkan para korban perang di kota-kota Suriah.
ADVERTISEMENT
Kiprah White Helmets di Suriah juga menuai banyak acungan jempol dari seluruh dunia. Keberanian dan ketulusan para relawan ini digambarkan dalam film dokumenter tahun 2016 yang meraih penghargaan Academy Awards dengan judul "The White Helmets."
Kini di Indonesia juga berdiri sebuah organisasi bernama sama, White Helmets Indonesia, dengan misi bantuan kemanusiaan ketika bencana. Menurut juru bicaranya, Pega Aji Sitama, White Helmets Indonesia atau WHI terbentuk pada 1 April lalu di Bandung karena terinspirasi oleh kerja para relawan di Suriah.
"WHI mengagumi dan terinspirasi dengan keberanian kru White Helmets di Suriah. Saat terjadi serangan udara di daerah permukiman oleh rezim Bashar al-Assad, SCD selalu pertama tiba di TKP. Bahkan ratusan relawannya juga turut jadi korban," kata Pega kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
"Jika ada korban yang belum ditemukan, mereka akan terus bekerja hingga semalam suntuk atau berhari-hari membongkar reruntuhan. Mereka selalu menjadi kru kemanusiaan terakhir yang pulang dari puing-puing kehancuran," lanjut dia.
SCD tidak hanya terlibat dalam bantuan pencarian korban, tapi juga paramedis, dokumentasi aksi, trauma healing, dan memantau komunikasi radio untuk berjaga jika ada rencana serangan. Pega mengatakan, WHI juga akan memiliki aksi kemanusiaan komprehensif seperti SCD.
"Tapi, WHI berbeda dengan SCD yang sementara ini hanya beroperasi secara lokal Suriah. Tujuan kami membawa nama Indonesia pada tiap isu besar umat Islam dunia atau masalah kemanusiaan internasional lainnya," tegas Pega.
Bermotokan ayat Al-Maidah ayat 32: "Menyelamatkan satu nyawa seperti menyelamatkan kehidupan semua manusia", Pega mengatakan, WHI yang baru terdiri dari 13 relawan di seluruh Indonesia akan menjadi "gerakan baru untuk menampung hasrat pemuda dalam membantu sesama."
ADVERTISEMENT
Penggagas WHI adalah sekelompok anak-anak muda yang selama ini aktif mengampanyekan bantuan kemanusiaan Indonesia, Suriah, Rohingya, dan Pattani di dunia maya.
Selain tanggap bencana dan trauma healing, salah satu misi WHI adalah pemberdayaan masyarakat di pedalaman dan layanan ambulans yang dimulai dari Bandung.
Soal pendanaan, WHI mengatakan, penggalangan donasi dari masyarakat dilakukan via online dan titipan dari NGO mitra. Pega memastikan bahwa yayasan induk WHI, yaitu Golden Future, telah terdaftar di Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan di kota Bandung per April 2017.
"Semua pengeluaran dan pemasukan akan dibuka rinci," kata Pega.
"WHI hanya akan menggunakan dana bantuan untuk orang-orang yang butuh dibantu, bukan ingin dibantu. Mencari orang yang ingin dibantu itu mudah, tapi menemukan yang butuh dibantu perlu kerja lebih teliti," lanjut Pega lagi.
ADVERTISEMENT