Longsor Tebing di Sisi Jalan Limbangan-Nagreg, Garut, Tak Ganggu Lalu Lintas

21 Februari 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tebing di sisi Jalan Limbangan-Nagreg, Garut, Jawa Barat, longsor. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Tebing di sisi Jalan Limbangan-Nagreg, Garut, Jawa Barat, longsor. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Guncangan gempa yang terjadi di wilayah Palasari Cijolang, Limbangan, Garut, menyebabkan tembok penahan tebing roboh Jumat (21/2) pagi. Tembok dengan ketinggian 14 meter (sebelumnya ditulis 12 meter) dan panjang 45 meter itu ambruk pascagempa 4,9 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Limbangan, Kompol Hermansyah, menyebut longsoran tebing itu mengarah pada tepi jalan raya di sekitar jalan raya Limbangan – Nagreg. Pihak kepolisian kemudian menutup longsoran dengan plastik dan terpal gulung. Meski terjadi longsoran, Hermansyah memastikan arus lalu lintas tetap lancar.
“Arus lalu lintas lancar di sekitar titik longsoran,” pesan Hermansyah lewat pesan digital pada Jumat (21/2).
Berbagai pihak, seperti BPBD, TNI, Polri, Satpol PP dan warga setempat, melakukan penanganan darurat pascagempa. Pihak BPBD menyebutkan tidak ada korban jiwa dan luka setelah terjadi gempa yang terjadi pada 07.57 WIB pagi tadi.
Sejumlah kendaraan melintas di samping tebing di sisi Jalan Limbangan-Nagreg, Garut, Jawa Barat yang, longsor. Foto: Dok. BNPB
Sebelumnya, BNPB menginformasikan bahwa gempa dengan M 4,9 terjadi pada Jumat (21/2) dengan episenter terletak pada 112 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya dan berkedalaman 11 km.
ADVERTISEMENT
Gempa dirasakan warga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. BMKG menyebutkan dalam rilis (21/2) bahwa masyarakat Garut dan sekitarnya merasakan guncangan gempa. Mereka yang berada di Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran merasakan gempa dengan intensitas II – III MMI dan masyarakat di Sukabumi III MMI.
MMI atau Modified Mercalli Intensity merupakan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala pada II MMI menjelaskan bahwa getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, sedangkan III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah; terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sehubungan dengan kejadian tersebut, masyarakat diimbau untuk tenang dan tidak terpengaruh terhadap isu hoaks. Masyarakat dapat mengakses informasi kegempaan dari institusi resmi BMKG maupun informasi kesiapsiagaan dari BNPB dan BPBD.
ADVERTISEMENT