Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Luhut: Digitalisasi Sangat Sakti Untuk Selesaikan Masalah, Contoh PeduliLindungi
19 Februari 2025 11:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan, menilai teknologi digital sangat berpengaruh untuk kehidupan manusia. Ia memberikan contoh aplikasi PeduliLindungi yang dipakai pada saat pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Aplikasi buatan anak bangsa itu sangat bermanfaat untuk penyebaran informasi saat pandemi, seperti vaksinasi, dan lainnya.
“Kita sudah mengalami bagaimana digital itu berpengaruh atau sangat sakti banget untuk menyelesaikan masalah. Saya berikan contoh waktu COVID-19, kita punya PeduliLindungi, itu kita buat sendiri, anak-anak Indonesia yang buat,” ujar Luhut di acara kumparan Economic Insights, di The Westin, Jakarta, Senin (19/2).
“Itu sangat efektif meng-contain atau memonitor setiap pergerakan manusia atau orang yang masuk ruangan ini, bisa kita monitor apakah dia sudah kena, sudah dapat vaksin atau booster dan sebagainya. Dia boleh atau tidak boleh masuk. Nah, pengalaman itu kita pakai terus sekarang,” sambung Luhut.
Berkaca dari keberhasilan PeduliLindungi, Luhut menyebut pemerintah terus melakukan digitalisasi di berbagai sektor. Menurutnya, digitalisasi dapat menghemat anggaran.
ADVERTISEMENT
“Sehingga kita hampir semua kegiatan secara bertahap kita lakukan dengan digital. e-katalog yaitu Rp 1.600 triliun hampir ya, kalau saya tidak keliru, belanja pemerintah sekarang hampir 85 persen sudah melalui e-katalog. Itu dampaknya besar, kita bisa menghemat 30-40 persen,” ucapnya.
Luhut pun mengatakan bahwa generasi muda Indonesia harus inovatif mengembangkan teknologi digital. Menurutnya, hal itu bisa menumbuhkan investasi.
“Dengan spirit Presiden, saya bicara panjang lebar kemarin juga sama Presiden, beliau pengin cepat,” tuturnya.