Luhut Optimistis Jakarta Herd Immunity September, Bisakah?

21 Juli 2021 11:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke pada warga saat vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke pada warga saat vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indonesia tengah berupaya membentuk herd immunity melalui vaksinasi COVID-19 yang terus digencarkan. Koordinator PPKM Level 4 sekaligus Menko Marves, Luhut B Pandjaitan optimistis Jakarta dan Bali bisa membentuk herd immunity lebih dulu di bulan September.
ADVERTISEMENT
Optimistis Luhut berdasarkan data vaksinasi yang sudah dilakukan kedua daerah ini. Untuk Jakarta, dia mengatakan vaksinasi sudah mendekati 70%.
Namun, jika melihat data Pemprov DKI, capaian vaksinasi itu baru hanya untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua masih jauh dari target.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan melalui PPID DKI, vaksinasi dosis 1 di Jakarta hingga 20 Juli 2021 sudah mencapai 6.646.485 orang. Jumlah ini bahkan sudah mendekati target Presiden Jokowi dengan 7,5 juta orang divaksin pada Agustus.
Namun jika melihat capaian dosis 2, saat ini baru mencapai 2.021.486 orang.
Sejak awal vaksinasi berlangsung, Jakarta menggunakan vaksin Sinovac dengan interval dosis 1 ke dosis 2, yakni 28 hari. Yang kedua, menggunakan vaksin AstraZeneca dengan interval 12 minggu antara dosis 1 dan dosis 2.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan target total 8,8 juta penduduk Jakarta divaksin hingga akhir 2021 untuk menciptakan kekebalan komunitas.
Presiden Jokowi didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Gubernur DKI Anies Baswedan, Menkes Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi di GBK, Sabtu (26/6). Foto: Dok. Puspen TNI
Jika melihat kemampuan vaksinasi Jakarta per hari, bukan tidak mungkin Jakarta melakukan vaksinasi kepada 7,5 juta orang atau bahkan 8,8 juta orang. Sebab Jakarta mampu memvaksin 100 ribu lebih orang dalam sehari.
Menghitung dari kemampuan Jakarta melakukan vaksinasi pada 100 ribu orang per hari, untuk mencapai 7,5 juta orang saja hanya butuh waktu 9 hari lagi.
Masalahnya, untuk menciptakan kekebalan yang sempurna dibutuhkan 2 dosis vaksin, sementara dosis 2 baru dilakukan pada 2,2 juta orang. Kecepatan vaksinasi dosis 2 juga terbilang lambat. Melihat data harian vaksinasi dosis 2 hanya dilakukan pada 200 sampai 19 ribu orang sehari.
Sejumlah warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Jadi jika ada orang yang divaksin AstraZeneca pada Juni kemungkinan baru menerima dosis kedua di September. Tentu butuh waktu yang cukup panjang untuk bisa mengejar capaian dosis pertama.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta juga belum menjabarkan berapa warga yang divaksin dengan Sinovac dan AstraZeneca.
Untuk mencapai kekebalan sempurna dari masing-masing individu di Jakarta masih cukup jauh, dari 6,6 juta dosis pertama dan 2,2 juta dosis kedua. Masih ada 4,4 juta orang yang harus divaksin kedua untuk membentuk kekebalan sempurna.