Mabes TNI Sedang Pertimbangkan Hapus Tes Keperawanan di Semua Angkatan

1 September 2021 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil 'tes keperawanan'. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasil 'tes keperawanan'. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
TNI AD sudah memastikan bahwa pihaknya sudah menghapuskan 'tes keperawanan' bagi calon prajurit perempuan karena dinilai tidak ada hubungannya dengan kemampuan dasar sebagai anggota militer.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut sudah direvisi ke dalam Juknis Nomor B/1372/VI2021 tertanggal 14 Juni 2021, yang berisi tentang penyempurnaan juknis pemeriksaan kesehatan di TNI AD. Bahkan Mabes TNI disebut sudah berencana untuk melakukan revisi juknis seperti yang telah dilakukan di TNI AD.
Anggota Korps Prajurit Wanita TNI bersiap mengikuti apel bersama Korps Prajurit Wanita TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (21/4/2021). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"Mengenai juknis, masing-masing angkatan akan dirangkum menjadi juknis dari Panglima TNI. Kalau kita melihat juknis tentang uji pemeriksaan kesehatan uji badan TNI, itu hampir-hampir mirip sama dengan uji pemeriksaan kesehatan badan di TNI AD. Dari matra lain juga menyesuaikan sehingga nantinya akan menjadi uji pemeriksaan kesehatan badan TNI," ujar Kepala Pusat Kesehatan TNI AD, Mayjen TNI dr Budiman.
Pernyataan Budiman muncul dalam webinar tentang penghapusan tes keperawanan di angkatan bersenjata, yang diselenggarakan change.org, Rabu (1/9).
ADVERTISEMENT
Juknis tersebut saat ini sudah dibahas di tingkat Mabes TNI untuk diteliti lagi supaya nantinya ada keseragaman.
"Dan juknis ini pun sudah ditindaklanjuti Mabes TNI dan beberapa dokter Kapuskes [Kepala Pusat Kesehatan] angkatan, Kadinkes angkatan, sudah mulai membuat formatnya. Sudah ada, tapi di tingkat Mabes TNI juknisnya belum dikeluarkan, dirangkum dulu. Ada tata caranya, uji naskahnya, uji naskah 1, 2, 3, baru keluar juknis, itu prosedural. Dan di TNI AD Bapak KSAD sudah mengeluarkan juknis untuk itu," beber Budiman.
Budiman mengatakan, untuk mengeluarkan sebuah juknis memang membutuhkan waktu, karena ada sejumlah hal yang harus ditambah dan dikurangkan.
"Untuk juknis di TNI memang harus berproses, lalu juknis dari masing-masing matra nanti akan digabungkan menjadi juknis di TNI oleh Bapak Panglima," kata Budiman.
Anggota Kowad di Pusdik Kowad. Foto: YouTube TNI AD

Sejak Mei 2021

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, membeberkan rekrutmen bintara TNI-AD sudah tidak ada lagi tes keperawanan bagi calon prajurit perempuan. Ia mengatakan, hal tersebut sudah tak dilakukan lagi sejak Mei 2021.
ADVERTISEMENT
“Sudah sejak Mei lalu, mulai diterapkan dalam seleksi penerimaan Bintara di setiap Kodam,” kata Jenderal Andika usai meninjau dan berbincang dengan prajurit TNI-AD dan US Army peserta Latihan Bersama Garuda Shield di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Amborawang, Samboja, 40 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (12/8).
Jenderal Andika menambahkan penghapusan tes keperawanan tidak hanya bagi calon prajurit, tapi juga sudah tidak diberlakukan lagi untuk calon istri dari prajurit pria yang mengajukan izin menikah.
“Kalau prajurit kita sudah memilih, ya sudah. Emang kita mau ngapain,” ucap Andika.