Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Malaysia telah mengambil kebijakan penting dengan melakukan lockdown seiring semakin merebaknya virus corona . Keputusan itu pun secara tak langsung berdampak kepada negara tetangga mereka yakni Singapura.
ADVERTISEMENT
Selama ini, Malaysia merupakan kunci dari keran impor makanan Singapura. Tak hanya itu, banyak warga negara Singapura juga terbiasa hilir-mudik ke Malaysia, dan sebaliknya.
Meski demikian, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menegaskan negaranya tak akan kehabisan makanan seiring kebijakan lockdown yang dilakukan Malaysia. Pemerintah Singapura, lanjutnya, sejauh ini telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan stok makanan dan suplai penting lainnya dalam dua bulan belakangan.
“Ini berarti kami tidak sedang dalam bahaya kehabisan makanan atau suplai lainnya karena sudah disediakan oleh para pengecer kami,” ujar Menteri Perdagangan dan Industri, Chan Chung Sing, kepada Reuters, Senin (16/3).
Menurutnya, Singapura telah mampu memproduksi berbagai produk olahan secara lokal seperti mie, susu bubuk, dan makanan kaleng. Ia juga mengatakan pihaknya bisa menambah produksi secara cepat jika dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Meski memiliki suplai makanan yang cukup, Chung Sing meminta kepada warganya hanya membeli produk yang dibutuhkan. Imbauan itu tak lain untuk menghindari terjadinya ‘panic buying’ ketika pemerintah Singapura menaikkan level peringatan dari wabah virus corona pada awal Februari lalu.
Sejauh ini, di Singapura terdapat 243 warga negaranya yang terjangkit virus corona . Sementara, Malaysia memutuskan lockdown seiring pertambahan pernderita corona, yang saat ini sudah mencapai 566 orang.