Ma'ruf Amin Jelaskan Makna Radikalisme dan Manipulator Agama

1 November 2019 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemberantasan radikalisme menjadi salah satu prioritas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf selama lima tahun ke depan. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan, sebenarnya ada berbagai macam definisi radikalisme, namun ia membaginya menjadi dua; radikalisme ideologi dan radikalisme separatisme.
ADVERTISEMENT
"Radikalisme itu kan ada kelompok-kelompok yang memaksakan kehendak melalui kekerasan, apakah radikalisme ideologi, bisa juga radikalisme separatis," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
"Separatis juga dengan senjata itu juga radikal karena dia ingin menggunakan (kekerasan). Ada juga kelompok ideologis, radikalisme ideologis. Saya kira kalau itu dibiarkan akan merusak keutuhan bangsa," lanjutnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres. Foto: Nadia Riso/kumparan
Ma'ruf juga menanggapi ide Presiden Joko Widodo untuk mengubah istilah radikalisme menjadi manipulator agama. Menurut Ma'ruf, apa pun istilahnya, tindakan radikal tidak dapat dibenarkan.
"Kemudian memahami agama secara tidak tepat. Istilahnya seperti radikalisme, apa manipulasi, saya kira bukan masalah. Tapi wujudnya seperti itu, ya penyalahgunaan agama, politisasi agama, kemudian memberikan tafsiran-tafsiran agama yang tidak moderat lah, yang radikal," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan ingin memberantas radikalisme di Indonesia. Dipilihnya Fachrul Razi sebagai Menteri Agama karena Jokowi yakin jenderal purnawirawan itu dapat memberantas radikalisme secara efektif.
"Kita ingin yang berkaitan dengan pemberantasan radikalisme, yang berkaitan dengan intoleransi betul-betul secara konkret bisa dilakukan oleh Kemenag," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10).