Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sepakat berkolaborasi. Kedua lembaga itu akan bersama-sama menguatkan pemahaman Pancasila hingga mencegah radikalisme .
ADVERTISEMENT
Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dan Plt Kepala BPIP Hariyono. Suhardi mengatakan kerja sama ini adalah komitmen BNPT dan BPIP menjaga bangsa dari ancaman radikalisme .
“Kita komitmen bersama jaga keutuhan NKRI melalui beberapa kerja sama penting, di mana BPIP ini satu lembaga yang dibentuk pemerintah untuk beri pemahaman masalah ideologi Pancasila yang jadi dasar negara kita. Tentu di tengah globalisasi info kita enggak bisa cuma doktrin,” kata Suhardi saat memberikan sambutan di kantor BNPT, Jakarta Pusat, Jumat (1/11).
Suhardi menilai generasi setelah reformasi kurang mendapatkan pembelajaran terkait ideologi Pancasila. Oleh karena itu, menurutnya, kolaborasi BNPT dan BPIP penting dilakukan.
"Ini ditinggalkan generasi kita, bahkan termasuk setelah reformasi tidak ada lagi pelajaran-pelajaran. Sebab itu sangat berkepentingan dua lembaga ini sangat signifikan kita akan berkolaborasi sekali masalah-masalah tugas kita, masalah intoleransi, terorisme menjadi hal yang sangat mengemuka sekarang ini yang harus kita pecahkan bersama," ucap Suhardi.
Ada beragam bentuk kerja sama antara BNPT dan BPIP. Di antaranya penyiapan bahan ajar dan metode pembinaan ideologi Pancasila, program konseling kepada pelaku, hingga koordinasi dalam identifikasi potensi radikalisme yang berkembang di masyarakat dan lingkungan ASN.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala BPIP Haryono menambahkan, dalam kerja sama ini, pihaknya dan BNPT akan saling memberi saran untuk menekan radikalisme dan terorisme.
"Kami bukan hanya memasok materi ke BNPT, tapi kami juga minta pasokan materi dari BNPT, sehingga materi radikalisme dan terorisme yang ada bisa dijadikan bahan diskusi dosen Pancasila, guru Pancasila. Ketika ada sosialisasi Pancasila, harapan kami, kalau bisa segera ditindak lanjuti, dengan demikian ancaman terorisme dan radikalisme bisa kita deteksi sejak dini dan selesaikan sejak dini," ujar Hariyono.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini