Masih Banyak Bungkus Kondom Berserakan di RTH Tubagus Angke, Jakbar

Bungkus kondom dan suasana di sekitar RTH Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, pada Kamis (2/5/2024) Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Sejumlah kondom dan bungkusnya ditemukan masih berserakan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, ketika sedang membersihkan RTH Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat.

Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, Kamis (2/5), RTH itu tepat berada di sisi Jalan Tubagus Angke. Terdapat sejumlah tempat duduk dan pepohonan rindang yang berada di sekitar RTH. Terlihat pula ada beberapa pedagang minuman yang menjajakan dagangannya di sekitar RTH serta beberapa pengendara motor yang menepikan kendaraannya untuk beristirahat melepas dahaga.

Tepat di sisi RTH, membentang Kali Angke. Di antara RTH dan Kali Angke dibatasi semacam pembatas yang dapat pula digunakan untuk duduk. Di sekitar pembatas itulah terlihat ada sampah berserakan seperti tisu, botol minuman, hingga bungkus kondom. Bungkus kondom itu terlihat terselip di antara pepohonan atau gundukan tanah.

Bungkus kondom dan suasana di sekitar RTH Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, pada Kamis (2/5/2024) Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Imbas penemuan kondom tersebut, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, melarang warga untuk nongkrong di RTH tersebut. Saat ini RTH Tubagus Angke akan dijadikan taman pasif, untuk menghindari hal serupa kembali terjadi.

"Saya segera minta ke Sudin Tamhut (Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) untuk segera tindak lanjuti kondisi taman itu. Jadi, taman untuk dilintasi aja. Jadi, paling tidak, di situ tak ada ruang buat nongkrong-nongkrong, buat ditanami saja," kata Uus, Rabu (1/5).

Petugas gabungan Kecamatan Grogol Petamburan melakukan bersih-bersih pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Senin (29/4/2024). Foto: Instagram/@kotajakartabarat

Sementara itu, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman, mengusulkan ke Pemkot Jakbar agar sepanjang RTH dipasangi pagar untuk menutup akses masuk masyarakat.

"Usulan kami, jalan sepanjang dua kilometer ini dijadikan lintasan jogging, kemudian dipasang pagar, sehingga tidak membuka ruang akses bagi masyarakat terutama warga untuk berbuat yang tidak-tidak," tutupnya.