Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Puluhan demonstran Irak menyerang Konsulat Iran di Karbala. Kota itu merupakan tempat suci Syiah.
ADVERTISEMENT
Massa yang mengamuk pada Minggu (3/11) memanjat pagar pembatas di gedung konsulat. Mereka menurunkan bendera Iran dan menggantinya dengan bendera Irak .
Untuk membubarkan aksi, polisi Irak melepaskan tembakan ke udara. Sebelum tembakan dilepaskan massa melempari gedung dengan batu dan membakar ban di sekeliling konsulat.
Belum ada laporan korban jiwa maupun luka akibat kejadian ini. Serangan di konsulat Iran, berlangsung di tengah protes terhadap pemerintah yang berlangsung di Baghdad dan Karbala.
Demo berujung rusuh di Irak digelar untuk memprotes sistem politik pascaperang dan elite politik yang diduga mencuri uang negara.
Kemarahan demonstran juga ditargetkan ke negara tetangga mereka, Iran. Massa menuding orang-orang kuat kelompok Syiah di Irak memiliki hubungan erat dengan Iran.
Sejak demo terjadi bulan lalu, sudah lebih dari 250 demonstran tewas. Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda demo besar akan mereda.
ADVERTISEMENT
Mantan Dubes Irak untuk PBB yang sekarang menjabat Direktur Pusat Studi Timur Tengah Universitas Indiana, Amerika Serikat, Feisal Istrabadi,menyatakan kerusuhan lebih besar berpotensi terjadi.
"Saya takut soal apa yang akan terjadi ke depan. Kami tak punya cara untuk memprediksi apa yang akan terjadi," tutur Istrabadi.
"Pemimpin Irak saat ini tidak bisa meredakan demo," sambung dia.